OBORMOTINDOK.CO.ID. Morut– Harga Gas LPG 3 Kg di Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, semenjak Ramadhan kemarin menjadi keluhan warga, pasalnya selain langka, harga gas LPG 3 Kg naik tidak sesuai Harga Ecer Tertinggi (HET).
Warga berharap adanya perhatian Pemerintah Morowali Utara dalam menyikapi persoalan kelangkaan serta kedaikan harga Gas LPG 3 kg di Kabupaten Morowali Utara.
“kami ini adalah warga negara indonesia yang berdomisilih di Bungku Utara terus terang kami sudah cukup resah dengan harga gas LPG 3 Kg yang sudah sekian lama ini tidak stabilkan harganya sudah tidak sesuai, kami berharap adanya sikap dari pemerintah dalam mengatasi persoalanya ini,”tutur sejumlah warga.
Saat Lebaran Idul Fitri, Lanjut keluhan warga, masyarakat terasa sangat sulit untuk mendapatkan Gas LPG 3 Kg, selain langka harganya sulit di jangkau masyarakat kecil. Keluhan warga ini telah berlangsung lama bahkan sudah berulang-ulang menjadikan keluhan di media masa, namun pemerintah dinas terkait belum perna turun tinjau dilapangan dan sekaligus menindak tegas terhadap para penjual/pengecer yang tidak sesuai dari pemerintah.
“Hampir rata di semua Desa di Morowali Utara mengeluh dan kesal dengan harga gas LPG 3 kilo yang melojak hingga sampai Rp 45-50 ribu” keluh warga.
Pada hal kata warga sebelumnya pada Selasa, (16/03/2021) bulan lalu Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palu lewat tim Pokja BBM bersubsidi yang telah dibentuk akan tegas menindak penjual tabung gas LPG 3 Kg melebihi harga eceran tertinggi (HET). Sesuai peraturan Gubernur Sulawesi Tengah, saat ini HET tabung gas yang diperuntukkan khusus bagi masyarakat miskin itu naik dari harga Rp. 16.000 menjadi Rp. 18.000.
Tim Pokja BBM bersubsidi yang terdiri dari beberapa Apratur Sipil Negara dan Aparat Penegak Hukum itu dibentuk untuk menanggapi keluhan-keluhan dari masyarakat terkait minimnya ketersediaan dan tingginya harga gas LPG 3 Kg.
Tim Pokja BBM tidak segan akan menindak dan memberikan sanksi baik kepada pangkalan maupun agen yang ditemukan melakukan pelanggaran.
Untuk itu, Warga berharap Pemerintah Kabupaten Morowali Utara benar-benar serius dalam menyikapi kelangkahan gas serta kenaikan gas di Kabupaten Morowali Utara ini.(kir)