OBORMOTINDOK.CO.ID. SIGI— Suasana penuh keceriaan dan syukur menyelimuti ratusan anak-anak yang mengikuti kegiatan khitanan massal yang digelar oleh Pengurus Pusat Banaat Alkhairaat, bertempat di Komplek Pondok Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi, Dolo, Kabupaten Sigi, pada Minggu (6/7/2025).
Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Haul ke-4 Almarhum Al-Habib Sayyid Saggaf Bin Muhammad Aljufri, seorang ulama karismatik yang dikenal luas melalui dakwah dan kontribusinya dalam pendidikan Islam di Indonesia.
Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes, hadir mewakili Gubernur dan secara resmi membuka acara tersebut. Dalam sambutannya, Wagub memberikan apresiasi atas inisiatif Pengurus Pusat Banaat Alkhairaat yang terus melestarikan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan melalui kegiatan keagamaan.
“Kegiatan ini bukan hanya mengenang jasa-jasa Habib Saggaf, tetapi juga meneruskan semangat beliau dalam menebar manfaat dan pengabdian untuk umat,” ungkap Wagub Reny.
Lebih lanjut, Wagub menegaskan bahwa kegiatan sosial seperti ini sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam membangun masyarakat yang sehat dan berkeadilan, salah satunya melalui program BERANI Sehat.
Program BERANI Sehat merupakan langkah konkret Pemprov Sulteng untuk memberikan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat tidak mampu yang belum memiliki jaminan kesehatan. Program ini diintegrasikan dengan skema UHC Prioritas (Universal Health Coverage) melalui kerja sama dengan BPJS Kesehatan.
“Melalui program BERANI Sehat, kami ingin memastikan setiap warga Sulteng bisa mengakses layanan kesehatan secara gratis dan layak. Inilah komitmen kami untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif,” tegasnya.
Kegiatan khitanan massal ini juga turut dihadiri oleh Ketua Umum Banaat Alkhairaat, Dr. Sy. Mufidah Saggaf Aljufri, Ketua MUI Kabupaten Sigi, Habib Ali bin Hasan Aljufri, perwakilan Pemerintah Kabupaten Sigi, serta tim dari Rumah Sehat BAZNAS yang ikut berperan dalam pelaksanaan khitanan.
Acara tersebut tidak hanya menjadi momentum spiritual dan sosial, tetapi juga simbol kekuatan kolaborasi antara organisasi keagamaan, pemerintah, dan lembaga sosial dalam meningkatkan kesejahteraan umat.**
