Sudah Jebol, Rumput Liar Kuasai Tanggul Sungai Batui

oleh
Kondisi tanggul penahan banjir di sepanjang Sungai Batui, Kecamatan Batui, jebol dan tak terurus.

OBORMOTINDOK.CO.ID. BANGGAI Kondisi tanggul penahan banjir di sepanjang Sungai Batui, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, kini mengalami kerusakan parah dan tampak tak terurus. Tanggul tersebut sebelumnya dibangun sekitar tahun 2010 oleh Komando Distrik Militer (Kodim) 1308 Luwuk Banggai melalui program Tentara Masuk Desa (TMD).

Tak hanya rusak, area tanggul yang dulunya sering dimanfaatkan warga sebagai tempat bersantai dan jalur alternatif nelayan dari Kelurahan Batui, Tolando menuju Kelurahan Bugis, kini dipenuhi rumput liar dan semak belukar. Kondisi ini menimbulkan kesan dibiarkan begitu saja tanpa perhatian dari pemerintah setempat.

BACA JUGA:  Sidang Sinode ke-47 GKST dibuka, Delis J. Hehi: GKST Berkontribusi Nyata Dalam Pembangunan

Hasil pantauan media di lapangan, sejumlah titik tanggul di wilayah Kelurahan Tolando dan Kelurahan Batui mengalami kerusakan cukup parah. Akibatnya, dua lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang berada di kedua kelurahan itu terdampak langsung ketika musim hujan tiba.

Seorang warga Kelurahan Tolando Asri menuturkan bahwa setiap musim penghujan, air dari sungai dengan mudah menerobos tanggul yang rusak dan menggenangi area pemakaman.

“Saat banjir di musim hujan, kuburan ini selalu terendam air dari tanggul yang jebol. Tingginya bisa sampai sepinggang. Kalau terus dibiarkan, makam-makam bisa rusak karena tergerus arus banjir,” ujarnya penuh harap.

BACA JUGA:  Kemah Prestasi Pramuka Diikuti 11.817 Peserta

Ia meminta pemerintah agar segera memperbaiki tanggul yang rusak demi menjaga kelestarian makam dan kenyamanan warga sekitar.

“Semoga pemerintah segera memperbaiki tanggul ini sebelum kerusakannya makin parah,” tambahnya.

Sementara itu, Lurah Tolando, Budianto K. Abdurahman, saat dikonfirmasi pada Senin, 14 Juli 2025, membenarkan bahwa pihak kelurahan telah beberapa kali mengusulkan perbaikan tanggul melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) setiap tahunnya. Namun, hingga kini usulan tersebut belum terealisasi.

BACA JUGA:  8 Tuntutan Mahasiswa Di Hari Pendidikan

“Kami selalu mengusulkan perbaikan tanggul penahan banjir di pinggiran Sungai Batui melalui Musrenbang. Tapi memang belum mendapat realisasi. Meski begitu, kami tetap optimis bahwa usulan ini akan segera dikerjakan,” jelas Lurah Budi.

Selain kerusakan fisik, tanggul juga dipenuhi rumput liar jenis katumbar yang tumbuh subur di sepanjang wilayah Kelurahan Tolando dan Batui. Kondisi ini semakin memperburuk tampilan tanggul dan menghambat fungsinya dalam menahan banjir.

Warga berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah nyata agar kerusakan tanggul tidak semakin meluas dan berdampak lebih buruk bagi lingkungan sekitar. (sal)