Tokoh Muda Batui Apresiasi Langkah Konau Institut

oleh
Ketua GP Ansor Banggai, Moh Gazali Akbar

OBORMOTINDOK.CO.ID. BANGGAI– Rencana pembangunan Konservasi Maleo Sambal (KMS) di Kelurahan Tolando, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, mendapat dukungan penuh dari tokoh muda adat Batui, Moh. Gazali Akbar.

Gagasan ini digulirkan oleh Konau Institut, sebuah lembaga yang dikenal sebagai representasi masyarakat adat Batui, dengan misi utama untuk menjaga serta melestarikan nilai-nilai adat dan budaya lokal.

Melalui pesan WhatsApp pada Kamis (24/4/2025), Gazali Akbar menyampaikan apresiasinya atas inisiatif tersebut. Ia menilai langkah ini penting untuk menjaga keberlanjutan budaya Batui.

BACA JUGA:  Tinjau PPKM Mikro di Bekasi, Kapolri Minta Perkuat Tracing Testing dan Tes PCR Dipercepat 1 Hari

“Demi kelangsungan budaya Batui, saya sangat mendukung dan memberikan apresiasi kepada to utus-utus Konau, Pemerintah Kelurahan Tolando, serta para akademisi dari berbagai universitas ternama seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Trisakti, Universitas Hasanuddin (UNHAS), Universitas Andi Djemma Palopo, dan Unismuh Luwuk,” tulis Akbar.

BACA JUGA:  Tim Penanggung Jawab PTL PT. GNI Kunjungi Keluarga Korban Kecelakaan Kerja

Dukungan serupa juga datang dari tokoh pemuda adat Batui lainnya, Ryo R. Dataang. Ia mengungkapkan rasa bahagia dan optimismenya terhadap langkah nyata yang diambil oleh Konau Institut dan Pemerintah Kelurahan Tolando.

“Insya Allah ke depan masyarakat adat Batui tidak lagi kesulitan dalam mencari telur burung maleo sebagai pelengkap prosesi adat Tumpe,” ujarnya.

BACA JUGA:  Lomba Olahraga Tradisional Bakal Jadi Agenda Tetap

Program konservasi ini tidak hanya bertujuan untuk melindungi burung maleo satwa endemik Sulawesi yang dilindungi tetapi juga memastikan keberlanjutan praktik budaya adat Batui seperti prosesi Tumpe, yang memerlukan telur maleo sebagai salah satu simbol penting.

Dengan dukungan dari tokoh-tokoh adat setempat, diharapkan Konservasi Maleo Sambal dapat segera terealisasi dan menjadi bagian dari penguatan identitas budaya serta pelestarian lingkungan di Kabupaten Banggai. (sal)