Kegiatan pelatihan home industry tersebut dilaksanakan untuk penciptaan lapangan kerja secara masif di desa-desa dalam meningkatkan pendapatan rakyat.
Ketua Lembaga Pengembangan Teknologi Tepat Guna (LPTTG) Muhammad Nur Sangadji dalam laporannya menyampaikan jumlah peserta kegiatan itu sebanyak 72 orang yang berasal dari sembilan desa di Kecamatan Pinembani diantaranya Desa Gumbasa, Kavaya, Long, Sumari, Lumbutarombo, Bengkoli, Sindosa dan Lero.
Ia mengatakan, tujuan daripada kegiatan tersebut yaitu membuka lapangan kerja home industry, produk unggulan desa, meningkatkan pendapatan 200-500/bulan dan Donggala sebagai contoh home industry.
“Kegiatan tersebut nantinya kurang lebih 80 persen dalam bentuk praktek dan 20 persennya lagi teori,” katanya.
Sehingga katanya, para peserta akan membawa pulang pengetàhuan dan spirit. Spirit yang dimaksud yaitu semangat tidak gampang putus asa dan gampang mengeluh.
“Apabila peserta setelah dari pelatihan masih juga putus asa dan mengeluh, berarti peserta tidak berhasil dalam kegiatan pelatihan tersebut,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Mohammad Yasin dalam arahannya mengatakan, kondisi pascagempa, masyarakat Kabupaten Donggala dan juga pemerintah setempat begitu berat karena banyak sekali aset yang sebelumnya digunakan untuk kegiatan ekonomi hancur.
“Tetapi satu hal yang saya ingatkan kepada kita semua sebagai pemerintah dan masyarakat, tidak ada sesuatu itu yang diperoleh tanpa tantangan. Kita tidak bisa tidur dan duduk-duduk tiba-tiba menjadi kaya, itu semua butuh proses,” kata Wabup Mohammad Yasin.
“Itulah tujuan kita hari ini, mengapa masyarakat dan pemerintah serta lembaga pengembangan sumber daya manusia mengirim peserta studi tentang teknologi, untuk menambah kemampuan sumber daya dalam mengolah suatu barang yang tidak bernilai menjadi bernilai, sehingga nantinya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya menambahkan.
Ia berharap warga di wilayahnya sebanyak 300 ribu adalah pasar, namun jangan 300 ribu jiwa tersebut, menjadi pasar orang lain, tetapi jadilah pasar sendiri.
Untuk kesejahteraan masyarakat yang ada di Kabupaten Donggala, Wabup Mohammad Yasin juga berharap agar jangan ada lagi karena hanya beda pandangan, pendapat dan pilihan menjadi terpisah-pisah.
“Karena itu akan dapat menghancurkan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Donggala. Marilah bersama-sama bergandengan tangan dalam membangun Kabupaten Donggala yang kita cintai,” tuturnya. CAL