OBORMOTINDOK.CO.ID – Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah mencatat kasus aktif COVID-19 harian naik di atas 1.000 persen hanya dalam 14 hari terakhir.
Tercatat pada tanggal 5 Februari, kasus aktif COVID-19 di seluruh daerah di Sulteng yang ditemukan hanya 80 kasus.
“Pada tanggal 6-18 Februari grafik kasus aktif COVID-19 terus merangkak naik berurut, 82 kasus, 83 kasus, 109 kasus, 150 kasus, 195 kasus, 235 kasus, 364 kasus, 423 kasus, 495 kasus, 632 kasus, 830 kasus, 1.042 kasus dan hari ini tercatat kasus aktif COVID-19 di Sulteng mencapai 1.315 kasus,” kata Jubir Pusdatina COVID-19 Sulawesi Tengah Adiman di Kota Palu, Jumat 18 Februari 2022 malam.
Ia menjelaskan 1.315 pasien aktif COVID-19 tersebut berada di sejumlah daerah antara lain 653 orang di Kota Palu, 189 orang di Kabupaten Sigi, 72 orang di Morowali, 68 orang di Morowali Utara, 54 orang di Banggai Laut.
“Kemudian 53 orang di Tolitoli, 50 orang di Poso, 48 orang di Donggala, 36 orang di Banggai, 29 orang di Parigi Moutong, 26 orang di Buol, 22 orang di Banggai Kepulauan dan 15 orang di Tojo Una-Una,” ujarnya.
Secara kumulatif, hingga saat ini sudah 48.810 orang yang terkonfirmasi terpapar COVID-19. Dari 48.810 orang itu, 45.878 orang dinyatakan telah sembuh, 1.617 orang meninggal dunia dan 1.315 orang masih menjalani karantina secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat.
Ia meminta masyarakat mendukung tim pengawas dinas kesehatan kabupaten dan kota menelusuri orang-orang yang pernah kontak dengan pasien positif COVID-19.
Selain itu, warga harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19.
“Pencegahannya dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta menjauhi kerumunan,” katanya.
Untuk menekan kasus penularan dan penyebaran COVID-19, Gubernur Rusdy Mastura menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 04 Tahun 2022 tentang Pembatasan Kegiatan Pada Masa Pandemi COVID-19.
Dalam surat edaran itu Gubernur memerintah kepala daerah dan instansi terkait untuk mengaktifkan kembali posko penanganan COVID-19 pada tingkat desa atau kelurahan.
Selain itu Rusdy juga menginstruksikan masyarakat agar menunda rapat, sosialisasi, seminar, pertemuan yang sifatnya di luar jaringan yang memobilisasi atau mengumpulkan orang banyak dalam jumlah besar dalam satu lokasi secara bersamaan. *
Sumber: Antara
Discussion about this post