OBORMOTINDOK.CO.ID. Palu– Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes, kembali menegaskan pentingnya peningkatan jumlah dokter spesialis di daerah. Ia mendorong para dokter umum untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang spesialis, mengingat kelangkaan dokter ahli di kabupaten masih menjadi persoalan serius.
“Masih sangat sulit mencari dokter spesialis di kabupaten,” ujar Wagub Reny saat membuka Simposium Professional General Practitioners Exhibition and Training (PGP EXTRA) ke-XVI di Hotel BW Coco, Minggu (21/9).
Sebagai bentuk komitmen, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyiapkan dukungan biaya pendidikan melalui program Berani Cerdas. Bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) ini ditujukan bagi dokter yang mengambil Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
Selain itu, Wagub Reny yang juga dikenal sebagai “Gubernur Kesehatan” mengungkapkan telah mengusulkan penambahan kuota penerimaan dokter spesialis jalur afirmasi ke Direktorat Pendidikan Tinggi. Ia juga mendorong Universitas Tadulako (Untad) dan Universitas Alkhairaat (Unisa) untuk dapat membuka program PPDS di Sulawesi Tengah.
“Langkah ini merupakan bagian dari upaya mengurangi kesenjangan tenaga dokter spesialis di daerah,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Wagub Reny juga mengingatkan para dokter umum sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan primer agar tidak menolak pasien yang hanya membawa KTP Sulawesi Tengah.
Menurutnya, pasien tersebut sudah dijamin lewat Program Berani Sehat, sebuah terobosan layanan kesehatan gratis melalui skema UHC Prioritas. Program ini mengakomodir masyarakat yang belum terdaftar di BPJS Kesehatan maupun yang menunggak iuran.
“Kalau KTP-nya Sulteng, jangan ditolak. Masukkan lewat aplikasi Sehati agar pasien bisa segera mendapatkan layanan,” tegasnya.
Wagub Reny turut mengapresiasi pelaksanaan PGP EXTRA XVI sebagai forum penting untuk meningkatkan kompetensi dokter, memperkuat jejaring profesi, sekaligus mempererat sinergi dengan pemerintah daerah dan berbagai mitra eksternal.
“Kekompakan ini harus terus dijaga,” pesannya kepada para peserta simposium.
Acara ini turut dihadiri oleh Sekjen Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) dr. Taufan Ihsan Tuarita, Ketua PDUI Sulteng Dr. dr. Ketut Suarayasa, M.Kes, Ketua IDI Sulteng dr. Muhammad Akbar, M.Kes, serta perwakilan organisasi profesi kesehatan dan mitra terkait. ××






