Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Ajak Masyarakat Konsumsi Beragam Pangan

oleh
oleh
Wakil Gubernur Ma’mun Amir hadir dalam Kegiatan Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal dan Gelar Buah Nusantara 2021 secara virtual yang diikuti semua Bupati dan Wali Kota se-Sulawesi Tengah.(Foto: Istimewa)

OBORMOTINDOK.CO.ID. Luwuk– Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Ma’mun Amir mengajak anggota masyarakat untuk mengonsumsi beragam pangan, dan tidak melulu berupa beras sebagai makanan pokoknya.

Imbauan Wakil Gubernur ini dia sampaikan dalam Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal dan Gelar Buah Nusantara 2021 secara virtual yang diikuti semua Bupati dan Wali Kota se-Sulawesi Tengah.

Khusus di Kabupaten Banggai, Bupati Haji Amirudin mengukuti kegiatan itu dengan didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Rudi Purwana K. Bullah di ruang rapat kantor bupati, Selasa (7/9/2021).

“Ayo konsumsi pangan lokal yang beragam, bergizi, seimbang dan aman, karena bahan pangan kita tidak hanya beras., tapi  ada singkong, jagung, kentang, talas, pisang, sagu. Kenyang tidak harus makan nasi,” kata Wakil Gubernur mengimbau.

Gerakan diversifikasi pangan ini sebagai wujud apresiasi pemerintah daerah terhadap pentingnya konsumsi pangan lokal, sayur, dan buah.

Diversifikasi konsumsi pangan, ujar Wakil Gubernur, tidak dimaksudkan untuk mengganti beras secara total, tatapi mengubah pola konsumsi pangan, sehingga masyarakat akan mengkonsumsi lebih banyak jenis pangan.

Kepala Pangan Provinsi Sulawesi Tengah, Haji Abdullah Kawulusan mengatakan, semua pihak butuh kerja keras lagi untuk menciptakan pasokan pangan lokal agar melimpah.

“Saya perlu sampaikan bahwa beberapa Bupati sudah bersinergi mengembangkan pertanian keluarga,” kata Abdullah.

Wakil Gubernur menambahkan, untuk mengetahui capaian diversifikasi konsumsi pangan adalah skor pola pangan harapan yang ditentukan oleh konsumsi 9 komponennya, yaitu; padi-padian, umbi-umbian, pangan hewani, minyak dan lemak, buah/biji berlemak, kacang-kacangan, gula, sayur, dan buah.

Wakil gubernur menjelaskan, tantangan utama di Sulawesi Tengah adalah daerah rawan pangan dan stunting.

Ada 45 Kecamatan terindikasi rawan pangan serta masih ada 31,26% penduduk usia bayi yang tergolong stunting.

BACA JUGA:  Usulan Target PAD Pemerintah Banggai Ramli Tongko: “Angka Itu Dipasang Ada Dasarnya,”

Bupati Amirudin mengatakan, sebagian besar masyarakat  Banggai telah lama mengonsumsi pangan lokal seperti pisang, ubi, sagu, dan ikan, sebagai makanan pokoknya. (kr)