OBORMOTINDOK.CO.ID. BATUI – Warga Kecamatan Batui, terutama dari wilayah Tolando, Lamo, dan Honbola, mendesak agar pengusaha lokal turut dilibatkan dalam Proyek Pengeboran YKE-001 yang dikelola oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI). Mereka meminta agar pengusaha lokal diberi kesempatan sebagai pemasok barang dan jasa di proyek tersebut.
Permintaan ini dilontarkan warga dengan harapan dapat mendorong distribusi ekonomi yang lebih merata di sekitar lokasi proyek.
Awal, salah satu perwakilan warga, menegaskan bahwa pengusaha lokal dari ring satu proyek, seharusnya menjadi prioritas utama.
“Ini wilayah proyek Pengeboran YKE-001, jadi pengusaha lokal di tiga wilayah ini harus lebih dulu diberdayakan. Setelah itu, baru bisa melibatkan yang lain agar tidak ada kecemburuan sosial,” ujar Awal.
Ia juga mengingatkan pemerintah kecamatan dan pihak perusahaan untuk lebih bijak dalam melibatkan pengusaha lokal sebagai pemasok.
Selain itu, Awal berharap PDSI tidak melibatkan humas dari luar wilayah Batui, guna menghindari potensi masalah di kemudian hari.
Warga juga memperingatkan PDSI agar tidak menerima oknum yang mengatasnamakan organisasi tertentu untuk terlibat dalam proyek ini. Mereka menegaskan akan melakukan aksi protes jika permintaan ini tidak dipenuhi.
“Kami berharap Camat dan PDSI tidak sembarangan menerima oknum yang membawa nama organisasi untuk bekerja di proyek Pengeboran YKE-001. Jika itu terjadi, kami siap melakukan aksi demo,” ujar salah satu warga Batui.
Dalam kesempatan yang sama, Suriono, warga lain yang turut hadir dalam sosialisasi, mengkritik minimnya transparansi dalam penyelenggaraan sosialisasi proyek Pengeboran YKE-001 di Kantor Camat Batui minggu lalu.
Ia menyayangkan pembatasan jumlah undangan yang hanya melibatkan 25 orang, padahal minat warga untuk hadir cukup besar.
“Ini sosialisasi tingkat kecamatan, tapi undangannya hanya 25 orang. Banyak warga yang hadir lebih dari itu. Hal ini perlu dijelaskan,” ungkap Suriono.
Selain meminta keterlibatan pengusaha lokal, para pencari kerja di Kecamatan Batui juga menuntut agar proses perekrutan tenaga kerja dilakukan secara terbuka dan profesional. Mereka memperingatkan, jika proses perekrutan tidak transparan, mereka akan melakukan aksi blokade jalan menuju lokasi pengeboran.**
*) Ikuti berita terbaru Obormotindok.co.id di Google News
Discussion about this post