Warga Desa Nonong Keluhkan Bau Menyengat Diduga dari Limbah PT Pertamina Donggi Matindok

oleh
oleh
Oplus_131072

OBORMOTINDOK.CO.ID. Batui– Sejumlah warga di Dusun Noge dan Kuwanto, Desa Nonong, Kecamatan Batui, mengeluhkan bau menyengat yang diduga berasal dari limbah milik PT Pertamina EP Donggi Matindok.

Bau tersebut dinilai mengganggu kenyamanan warga dan telah berlangsung sejak pertengahan tahun 2023.

Salah satu warga Dusun Noge yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa uapan limbah tersebut sering kali mengarah ke permukimannya, terutama saat angin bertiup dari arah fasilitas PT Pertamina EP Donggi Matindok.

“Bau menyengat mulai tercium sejak Juni 2023. Sampai sekarang, setiap kali angin berembus dari arah pabrik, rumah kami menjadi jalur bau tersebut,” ujarnya kepada awak media, Selasa (6/5).

Warga tersebut mengaku pernah melaporkan masalah ini bersama menantunya kepada aparat desa, namun belum mendapatkan tanggapan maupun solusi.

“Kami melapor ke Aparat Desa pada 9 Juni 2023 dan berharap aduan tersebut diteruskan kepada Kepala Desa Nonong. Tapi hingga sekarang belum ada tanggapan,” tambahnya.

Sementara itu, mantan Kepala Desa Nonong, Samudi Masagala, saat dikonfirmasi menyatakan bahwa selama masa jabatannya tidak pernah menerima laporan terkait bau limbah tersebut.

“Kalau ada laporan dari warga, tentu akan saya tindak lanjuti demi kenyamanan masyarakat,” ujar Samudi.

Senada dengan itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa Nonong saat ini, Mohammad Ikaf, juga mengaku belum menerima keluhan apa pun terkait limbah PT Pertamina EP Donggi Matindok selama menjabat.

“Sejauh ini, tidak ada laporan dari warga mengenai limbah atau bau menyengat dari Pertamina,” ujar Ikaf melalui sambungan telepon WhatsApp.

Tak hanya bau menyengat, sejumlah warga juga menyuarakan kekhawatiran mereka atas dugaan pembuangan limbah sulfur ke Sungai Kayowa, terutama menjelang musim penghujan.

BACA JUGA:  Dinas Dukcapil Banggai Dapat Tambahan 2.000 Blangko KTP-El dari Dinas Dukcapil Provinsi Sulawesi Tengah

Sungai tersebut masih digunakan oleh sebagian petani untuk keperluan sehari-hari.

Masalah lingkungan ini semakin menjadi sorotan warga sekitar yang menginginkan kejelasan serta tindakan nyata dari pihak terkait untuk menjaga kesehatan dan keselamatan lingkungan mereka.

Hingga berita ini di terbit media ini belum mendapat jawan dari pihak perusahaan terkait keluhan warga tersebut. (sal).