OBORMOTINDOK.CO.ID. BANGGAI– Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Batui Selatan dalam beberapa hari terakhir mulai menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga Desa Masungkang, khususnya terhadap keselamatan anak-anak yang harus menyeberangi sungai saat berangkat sekolah.
Salah satu warga, I Wayan Sukadana bersama istrinya, Ni Putu Handayani, mengaku sangat khawatir setiap kali anak mereka berangkat ke sekolah yang berada di Trans Batui 5, Desa Ondo-ondolu, Kecamatan Batui. Pasalnya, untuk sampai ke sekolah, anak-anak harus melintasi aliran sungai, yang saat musim hujan seperti sekarang ini, kerap meluap dan membahayakan keselamatan.
“Kalau musim hujan seperti ini, kami benar-benar khawatir. Setiap anak-anak berangkat sekolah dan menyeberangi sungai, kami terus mengawasi sampai mereka kembali,” ungkap Wayan, Jumat (11/7/2025).
Menurut Wayan, satu-satunya jalur menuju sekolah adalah dengan melewati sungai, karena hingga kini belum ada jembatan penghubung antara Desa Masungkang dan wilayah Trans Batui 5. Meskipun sudah beberapa kali terdengar rencana pembangunan jembatan, namun hingga saat ini belum ada realisasi dari pihak pemerintah.
“Sudah lama kami dengar kabar akan dibuatkan jembatan, tapi sampai sekarang belum ada wujudnya. Kami hanya berharap, walau jembatan kecil sekalipun, bisa dibangun agar anak-anak bisa sekolah dengan aman,” tambahnya.
Kondisi ini dirasakan hampir semua warga setempat. Mereka mengaku sering menahan anak untuk tidak berangkat sekolah saat hujan deras turun, karena khawatir akan keselamatan di sungai yang meluap.
Warga berharap adanya perhatian serius dari pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi, terhadap akses jalan dan infrastruktur penghubung antarwilayah, terutama yang menjadi jalur anak-anak menuju sekolah.
“Kami tidak menuntut jembatan besar, yang penting cukup aman untuk dilalui anak-anak sekolah. Pendidikan mereka sangat penting, jangan sampai terhambat hanya karena persoalan akses,” ujar salah satu warga lainnya.
Saat musim penghujan seperti sekarang ini, kondisi medan yang harus dilalui anak-anak menuju sekolah menjadi semakin berat. Selain sungai yang meluap, pusaran angin kencang dan licinnya jalur semakin meningkatkan risiko kecelakaan. (sal)






