OBORMOTINDOK.CO.ID. ESSA PT. Panca Amara Utama, (PAU) kembali lepas liarkan Burung Maleo sebanyak 31 anakan maleo di Kawasan Suaka Margasatwa Bakiriang Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah, Senin 1 Agustus 2022.
Selain melepas Burung Maleo, ESSA PT. Panca Amara Utama juga melakukan penanaman 100 pohon kemiri dan Pohon eboni di Suaka Marga Satwa Bakiriang.
Mobius Tanari selaku penanggung jawab konservasi maleo ESSA PT. Panca Amara Utama, mengatakan, ESSA PAU kembali akan melepasakan 31 ekor burung maleo dari hasil tetasan inkubator di penangkaran maleo ESSA PAU.
“Dari hasil tetasan inkubator hari ini kami lepas 31 ekor maleo di Suaka Margasatwa Bakiriang, yang total keseluruhan dari pelepasan sejak tahun 2016 kami berhasil melepas liarkan 252 ekor burung maleo di habitat aslinya,” ungkap Mobius.
Pelepasaan anakan maleo ini juga atas kerjasama BKSDA Sulteng yang selalu mendukung program konservasi dan penangkaran burung maleo satwa endemik di Sulawesi.
“Terima kasih kepada manajemen PAU dan BKSDA Sulteng yang selalu mendukung kegiatan konservasi dan penangkaran burung maleo, baik insitu maupun exsitu. Semoga kedepan program ini lebih baik lagi dan bisa lebih banyak lagi burung maleo yang dilepas di habitat aslinya,”jelas Mobius.
Selain pelepasan anakan burung maleo pihaknya akan melakukan penanaman pohon kemiri dan kayu hitam di lokasi Suaka Marga Satwa Bakiriang.
“Kedepan kami ESSA PT. PAU akan fokus pada penanaman pohon kemiri sebagai pakan burung maleo,”tambahnya.
Cahaya Prautama, Ailesh Konsultan Pendamping ESSA PT, PAU mengatakan, kegiatan pelepasan burung maleo sekaligus menjalin perjanjian kerjasama bersama tokoh adat Batui untuk menjaga kelestarian maleo.
“Inisiasi yang dilakukan oleh PAU sangatlah baik, bagaimana mengkolaborasikan antara akademisi, pemerintah dan masyarakat, besar harapan kolaborasi ini berlanjut dan kami terus mendampingi ESSA PAU terus mencapai kelestarian alam bumi pertiwi secara terus menerus “harapnya.
Sementara itu, Novari Mursita selaku External Relation Officer ESSA PT. PAU menyampaikan terimah kasih kepada Mobius Tanari bersama Tim Konservasi, dan Perwakilan BKSDA Sulawesi tengah, serta Stackholder wilayah yang hadir dan mendukung kegiatan pelepasan anakan maleo di Suaka Marga Satwa Bakiriang.
Kata dia, ini menjadi prestasi tersendiri bagi ESSA PT Panca Amara Utama yang telah berhasil melestarikan burung maleo dari tahun 2015 dan hari ini 31 burung kembali dilepasliarkan hingga total 252 burung secara keselurhan. Ini juga sebagai bentuk komitmen dari manajemen ESSA PT Panca Amara Utama yang ingin membantu program pemerintah Daerah, Nasional untuk melestarikan salah satu burung endemik asli Sulawesi Tengah ini.
Tidak hanya melepasliarkan, namun juga ada keinginan dari salah satu industri dibidang amoniak di Kabupaten Banggai ini untuk membuat program berkelanjutan dan melibatkan masyarakat.
“kegiatan ini merupakan bagian dari wujud nyata perusahaan dalam mendukung pelestarian hewan endemik Sulawesi,”tutupnya.
Perangkat Adat Batui Sahrin Handu pada kesempatan itu, mengucapkan terimakasih kepada pihak ESSA PT. PAU yang telah bersedia melestarikan burung Maleo yang menjadi Ikon masyarakat Adat Batui, Ia berharap pelestarian ini dapat dipertahankan agar burung maleo dapat terus berkembang.
Acara tersebut dibuka dengan Ritual Adat Batui yang dibuka oleh Tokoh Adat Batui Sahrin Handu, kemudian ditutup dengan penanaman pohon kemiri 100 buah dan eboni 100 pohon.(fn)