Youth Camp GSJA Sulawesi Tengah 2025 Resmi Dibuka, Bupati Morut Beri Motivasi Kepada Pemuda

oleh

OBORMOTINDOK.CO.ID. Morut– Kemah Pemuda Kristen atau Youth Camp Gereja Sidang-sidang Jemaat Allah (GSJA) se-Sulawesi Tengah tahun 2025 resmi dibuka di lokasi perkemahan Koro’onde, kaki Gunung Ponteoa, Desa Tinompo, Kabupaten Morowali Utara (Morut).

Kegiatan yang berlangsung pada 1-4 April 2025 ini diresmikan langsung oleh Bupati Morowali Utara, Dr. dr. Delis Julkarson Hehi, MARS.

Acara pembukaan berlangsung meriah dengan kehadiran Senator asal Sulawesi Tengah, Febriyanthi DJ. Hehi Hongkiriwang, yang juga merupakan Ketua Tim Penggerak PKK Morowali Utara.

Berbagai pertunjukan seni, seperti tari adat Mori dan tarian puji-pujian kepada Tuhan, turut memeriahkan suasana dengan melibatkan 60 penari dari beberapa gereja di Morowali Utara.

Ketua Panitia Penyelenggara, Enli Banta, S.Th, melaporkan bahwa Youth Camp tahun ini dihadiri oleh lebih dari 500 pemuda serta 65 pendeta.

Acara ini menghadirkan pembicara inspiratif, yaitu Pastor Welco Marpaung dari Jakarta dan Pastor Henk Widjaja dari New York, Amerika Serikat.

BACA JUGA:  Tanggulangi Stunting, DSLNG Lakukan Intervensi Gizi Melalui Pemberian Makanan Tambahan

Mengusung tema “Get Closer” atau “Lebih Dekat”, kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan spiritual para pemuda dengan Tuhan, sesama, serta misi gereja dalam membawa lebih banyak orang untuk percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Morowali Utara, Delis Julkarson Hehi, menyampaikan motivasi kepada para pemuda GSJA agar mereka dapat menjadi pribadi yang sukses dengan berlandaskan nilai-nilai Alkitab.

Delis memaparkan prinsip ‘5 S’ sebagai kunci sukses, yaitu: Syukur – Selalu bersyukur atas segala hal dalam hidup, Setia – Konsisten dalam iman dan pekerjaan, Sabar – Menjalani setiap proses dengan kesabaran, Senang berbagi – Memberikan kebaikan kepada sesama dan Saat teduh dengan Tuhan – Menjaga hubungan pribadi dengan Tuhan.

Delis menekankan bahwa tidak ada keberhasilan yang bisa diraih secara instan. “Mungkin orang tuamu tidak memperhitungkan engkau atau bahkan menyakitimu, pendidikanmu tidak tinggi, ekonomi keluargamu lemah, tetapi tetaplah sabar, setialah pada panggilan, tahu bersyukur, dan suka menolong. Tuhan pasti mengangkatmu seperti Tuhan mengangkat Daud menjadi raja,” pesannya.

BACA JUGA:  DPRD Banggai Gelar Paripurna, Bahas Tujuh Raperda Strategis Tahun 2025

Dengan nada haru, Delis juga berpesan agar para pemuda selalu menghormati orang tua mereka. Ia mengingatkan tentang peristiwa tragis di Mori Atas, di mana dua anak tega membunuh ayahnya, yang tidak boleh terulang kembali.

“Jika anak-anak Get Closer atau lebih dekat dengan Tuhan, peristiwa seperti di Tomata itu tidak akan terjadi,” tegasnya.

Delis juga berbagi pengalaman pribadinya. “Saya dan ibu saya dulu sering mengalami kekerasan dari ayah saya. Kami bahkan harus lari mencari perlindungan di rumah keluarga atau tetangga. Tapi saya tidak pernah mendendam. Ketika ayah saya sakit, saya merawatnya dengan penuh kasih, bahkan memberikan fasilitas terbaik saat ia harus dirawat di rumah sakit,” ucapnya dengan suara bergetar.

BACA JUGA:  Polda Sulteng Siaga, hadapi Hari Buruh Internasional besok

Senator Febriyanthi DJ. Hehi Hongkiriwang turut memberikan motivasi kepada para peserta Youth Camp. Ia menegaskan bahwa untuk mencapai kesuksesan, seseorang harus menjaga hubungan yang erat dengan Tuhan, seperti pintu dengan engselnya yang tidak dapat dipisahkan.

“Jangan terus melihat ke belakang. Belajarlah untuk melepaskan pengampunan, dan engkau pasti akan diberkati. Dan ketika engkau diberkati, ingatlah bahwa itu adalah maksud Tuhan agar engkau menjadi berkat bagi orang lain,” ujarnya dengan semangat, meskipun berdiri di bawah hujan tanpa payung.

Ketua Badan Pengurus Daerah GSJA Sulawesi Tengah, Pdt. Rolex Malaha, SE, S.Th, menegaskan bahwa Youth Camp merupakan program tahunan GSJA yang bertujuan untuk membangkitkan iman, meningkatkan kebangunan rohani, serta menumbuhkan minat dan panggilan bagi pemuda untuk melayani Tuhan secara penuh waktu.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk semakin dekat dengan Tuhan, membangun karakter, serta memperkuat komitmen dalam menjalankan misi gereja di tengah masyarakat. (teguh).