Akses Jalan Terisolasi, Warga Sinorang-Mbolu Andalkan Penyeberangan Rakit

oleh
Penulis: Gufran Sabudu  |  Editor: Redaksi

OBORMOTINDOK.CO.ID. BANGGAI— Hingga kini, akses jalan penghubung antara Dusun Tumpu Jaya 1, Desa Sinorang, dan Desa Mbolu, Kecamatan Batui Selatan, Kabupaten Banggai, masih belum membaik. Warga setempat terpaksa menggunakan perahu atau rakit sederhana buatan warga untuk menyeberangi sungai demi menuju desa tetangga.

Kondisi ini telah berlangsung sejak tahun 1999, tepatnya sejak dibukanya kawasan Trans Tumpu Jaya, namun hingga saat ini belum tersedia jembatan penghubung yang layak bagi warga.

Ketiadaan jembatan membuat warga harus mengeluarkan biaya Rp5.000 sekali menyeberang menggunakan rakit atau perahu kecil. Jalur sungai tersebut menjadi satu-satunya akses utama yang dapat digunakan warga untuk beraktivitas, baik menuju sekolah, kebun, maupun pasar di desa sebelah.

“Tidak ada jalur lain menuju ke Dusun Tumpu Jaya 1 selain lewat sungai ini. Setiap hari kami harus menyeberang menggunakan rakit dan membayar Rp5.000,” ujar Kusno, warga Desa Mbolu, Kamis (6/11/2025).

Menurut Kusno, tidak ada tarif resmi yang ditetapkan untuk jasa penyeberangan tersebut. Namun, warga menilai aktivitas menyeberang sungai cukup berisiko, terutama saat debit air meningkat akibat hujan atau ketika arus sungai menjadi deras dan tidak menentu.

“Sebenarnya sangat berbahaya, apalagi cuaca sekarang sulit diprediksi. Debit air sungai bisa tiba-tiba naik. Untung saja tadi arus sungai masih stabil, jadi warga bisa menyeberang dengan aman,” tambahnya.

Warga berharap pemerintah daerah dapat membangun jembatan penghubung antara Dusun Tumpu Jaya 1 dan Desa Mbolu agar akses transportasi warga menjadi lebih aman dan efisien. Selain memudahkan mobilitas, keberadaan jembatan juga akan mendukung peningkatan ekonomi dan aktivitas sosial masyarakat di wilayah tersebut.(sal)

BACA JUGA:  Bupati Amirudin Percepat Pembangunan Banggai Lewat Sinkronisasi Program Nasional