Bupati Delis Bahas Servant Leadership di Wisuda STT Star’s Lub Luwuk

oleh

OBORMOTINDOK.CO.ID, LUWUK- Bupati Morowali Utara Dr dr Delis Julkarson Hehi, MARS didaulat membawakan orasi ilmiah pada acara Wisuda XII Sekolah Tinggi Teologi Star’s Lub di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai, Jumat (25/8) malam dengan judul ‘Servant Leadership’ atau pemimpin yang melayani.

“Kita semua adalah pemimpin, tak peduli latar belakang kita apa, minimal jadi pemimpin bagi diri sendiri,” kata Delis mengawali orasinya di depan wisudawan dan civitas akademika STT Star’s LUB Luwuk yang juga dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Morut, Febriyanthi Hongkiriwang.

Judul orasi ilmiah ini didasarkan pada thema wisuda yang diambil dari Alkitab Markus 10:41-45 yang berkata: Barang siapa yang ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barang siapa yang ingin jadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.

Menurut Delis, prinsip utama seorang pemimpin, terutama pemimpin Kristen adalah ‘trust’ atau kepercayaan.

Pemimpin yang melayani harus percaya betul pada panggilannya. Apakah mau jadi pendeta, dosen, guru, mau jadi kades, politisi, atau apa.

Setelah yakin panggilannya, pemimpin tersebut harus percaya terhadap visi yang dimilikinya.

Tujuan yang akan dicapai harus jelas, karena hidup tanpa tujuan yang jelas adalah hidup yang tidak layak dijalani, karena hanya akan menghabiskan waktu, dana dan sumber daya lainnya tanpa hasil.

“Yang penting sekali adalah seorang pemimpin yang melayani harus bisa dipercayai. Kalau katakan ya, ya, tidak, tidak. Satu kata dengan perbuatan,” ujarnya.

Prinsip lainnya adalah seorang pemimpin yang berorientasi melayani memanfaatkan setiap kesempatan dan posisi yang dimilikinya sebagai peluang untuk melayani orang lain.

Sedangkan tantangan pemimpin yang melayani adalah tantangan eksternal berupa kemampuan adaptasi terhadap perkembangan yang terjadi.

BACA JUGA:  Sebanyak 86 Dewan Hakim dan 8 Panitera STQH dilantik

“Perkembangan teknologi informasi yang amat pesat saat ini merupakan tantangan yang besar dan pemimpin-pemimpin Kristen harus bisa menyesuaikan diri dengan hal itu, kalau tidak, kita akan musnah,” ujarnya.

Sedangkan tantangan internal adalah penguasaan diri seorang pemimpin terhadap keinginan daging, kehormatan, kekayaan dan godaan-godaan lain yang mengakibatkan banyak pemimpin Kristen jatuh.

Kepada para wisudawan, Delis berpesan agar mereka tidak pernah berhenti belajar dan mengembangkan diri, sehingga mampu mengenali lingkungannya dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang berjalan sangat pesat di masyarakat.

Wisuda XII ini diikuti 12 orang Sarjana Theologi (S.Th) dan 20 orang Sarjana Pendidikan Agama Kristen (S.PAK). (**)

**) Ikuti berita terbaru Obormotindok.co.id di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow.