OBORMOTINDOK.CO.DI. Morut- Bupati Morowali Utara (Morut), Delis J. Hehi, mengusulkan agar Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Morut menginisiasi pembahasan penyelenggaraan pesta panen Padungku bersama Ketua-Ketua Klasis Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) serta pemerintah kecamatan. Hal ini bertujuan agar seluruh lapisan masyarakat lintas denominasi gereja dapat turut berpartisipasi dalam perayaan budaya yang telah mengakar di Morowali Utara.
“Kita atur perayaan Padungku ini supaya melibatkan seluruh masyarakat dari berbagai denominasi gereja yang ada di daerah ini,” ujar Bupati Delis saat membuka Dialog Intra Gerejawi bersama para pendeta se-Kecamatan Lembo dan Lembo Raya.
Dalam dialog tersebut, Pendeta Pitres Lama, S.Th, turut menyampaikan bahwa pada masa lalu, penyelenggaraan Padungku dikoordinasikan oleh pemerintah kecamatan, sehingga seluruh gereja dapat berpartisipasi dengan dimulainya perayaan melalui ibadah serentak di masing-masing gereja. Namun kini, ketika penyelenggaraan tidak lagi dikoordinasikan oleh kecamatan, muncul kebingungan di kalangan gereja non-GKST.
“Sekarang bukan lagi pemerintah kecamatan yang mengurus, sehingga banyak gereja, terutama yang non-GKST, bingung. Akibatnya, ada gereja yang tidak lagi menyelenggarakan ibadah saat perayaan Padungku,” jelas Pitres.
Menanggapi hal itu, Bupati Delis menegaskan pentingnya peran Bamag dalam mengoordinasikan dialog bersama pemerintah kecamatan serta para ketua klasis GKST, agar Padungku kembali menjadi momen kebersamaan seluruh umat Kristen di Morut dalam balutan suasana rohani dan budaya.
Lebih lanjut, Bupati juga menyarankan agar perayaan Padungku dijadwalkan pada hari libur. Hal ini untuk menghindari potensi ketidakhadiran para ASN, karyawan swasta, maupun siswa sekolah akibat perayaan tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Delis turut mengungkapkan rencana besar Pemkab Morut yang akan mulai membangun Christian Center pada tahun 2025 mendatang. Fasilitas pusat kegiatan kerohanian umat Kristen ini akan berlokasi di Beteleme, Kecamatan Lembo, dan akan dibangun secara bertahap dengan anggaran awal sebesar Rp4 miliar.
“Christian Center ini nantinya akan dilengkapi dengan ruang pertemuan indoor dan outdoor, asrama, fasilitas olahraga, area outbond, dan sarana penunjang lainnya,” jelasnya.
Dialog Intra Gerejawi yang diinisiasi oleh Bamag Morut ini diikuti lebih dari 100 pendeta dari Lembo dan Lembo Raya. Hadir pula dalam acara tersebut anggota DPD RI, Febriyanthi Hongkiriwang, S.Si, Apt, sebagai pembicara utama dengan topik Walking with Jesus.
Selain itu, dalam sesi kedua dialog, turut hadir Ketua Bamag Morut Pendeta Marten Tamauka, S.Th, Pembimas Kristen Protestan Kemenag Morut Manira Jaya A. Toralawe, M.Th, serta Analis Kebijakan Kemasyarakatan Bagian Kesra Pemkab Morut, Pendeta Selvi Matindas, S.Th, M.Si.
Kegiatan ini menjadi ajang diskusi strategis untuk memperkuat sinergi antara para pendeta, Bamag, Kementerian Agama, dan Pemerintah Daerah Morut, guna menjaga keharmonisan hubungan antarumat beragama di Morowali Utara. (teguh)