OBORMOTINDOK.CO.ID. Palu— Kegiatan Coaching Clinic Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) berbadan hukum yang berlangsung selama tiga hari di Swiss-Belinn Hotel Palu resmi ditutup oleh Bupati Morowali Utara, dr. Delis Julkarson Hehi, MARS, pada Sabtu (21/6/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Delis memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta yang datang dari berbagai desa di Kabupaten Morowali Utara. Ia menekankan bahwa legalitas BUMDes menjadi langkah strategis dalam memperkuat kemandirian ekonomi desa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“BUMDes bukan sekadar entitas ekonomi, tetapi merupakan simbol kedaulatan desa dalam mengelola potensi dan sumber daya yang dimiliki. Dengan status badan hukum, BUMDes dapat lebih leluasa menjalin kemitraan dan mengakses pendanaan,” tegas Delis.
Kegiatan ini diikuti oleh 322 peserta yang berasal dari 118 desa. Mereka terdiri atas kepala desa, pengurus dan calon pengurus BUMDes, perangkat desa, serta Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) ketahanan pangan. Para peserta dibekali dengan materi teknis seputar penyusunan dokumen legalitas, Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), serta strategi pengelolaan usaha yang berkelanjutan.
Tujuan utama kegiatan ini adalah memperkuat kelembagaan ekonomi desa berbasis regulasi dan mendorong terbentuknya BUMDes yang profesional, akuntabel, dan berorientasi pada pengembangan potensi lokal.
Bupati Delis menyatakan bahwa pelatihan ini sejalan dengan poin ke-6 dari Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, yaitu membangun dari desa. Ia juga menyoroti program unggulan Pemerintah Kabupaten Morowali Utara, Gerbang Desa (Gerakan Membangun Desa), dengan alokasi anggaran Rp1 miliar per desa pada tahun 2025.
“Lewat program Gerbang Desa, tidak ada lagi desa di Morowali Utara yang tidak tersentuh oleh APBD. Hal ini akan memperkuat posisi BUMDes sebagai motor penggerak ekonomi desa dan sarana percepatan pengentasan kemiskinan,” ujar Delis.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Fadlun, SE, MM, kegiatan ini bertujuan memberikan pendampingan hukum kepada pengurus BUMDes, meningkatkan kapasitas pengelolaan usaha desa secara legal dan transparan, serta menyiapkan BUMDes sebagai ujung tombak pelaksanaan program ketahanan pangan dan makan bergizi gratis.
Dari hasil kegiatan, tercatat peningkatan signifikan: jumlah BUMDes yang telah terverifikasi bertambah dari 70 menjadi 106. Selain itu, 106 BUMDes lainnya dalam proses persetujuan nama, 3 dalam tahap pendaftaran badan hukum, dan 9 masih dalam tahap perbaikan dokumen.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Delis turut menyampaikan apresiasi atas peran aktif kepala desa, TP PKK, dan kader posyandu dalam menurunkan angka stunting di Morowali Utara. Atas keberhasilan tersebut, daerah ini meraih peringkat kedua se-Sulawesi Tengah dan memperoleh Dana Insentif Fiskal dari Kementerian Keuangan sebesar Rp14,9 miliar.
Penutupan kegiatan ini juga dihadiri oleh anggota DPD RI perwakilan Sulawesi Tengah, Ny. Febryanti Hongkiriwang, S.Si., Apt, yang turut memberikan motivasi dan arahan kepada peserta.
Peserta asal Desa Lanumor, Kecamatan Mori Atas, Harlius Losa mengaku kegiatan ini sangat bermanfaat.
“Materinya membuka wawasan kami dalam pengelolaan BUMDes berbadan hukum,” ujarnya.
Sementara itu, Asrul, peserta dari Desa Saliti, Kecamatan Bungku Utara, menambahkan bahwa pelatihan ini sangat relevan dalam mendukung program ketahanan pangan dan makan bergizi gratis yang sedang digalakkan pemerintah.
Dengan berakhirnya Coaching Clinic ini, Pemerintah Kabupaten Morowali Utara berharap seluruh desa segera menindaklanjuti hasil pelatihan dengan mengajukan pendaftaran badan hukum BUMDes ke kementerian terkait. Penguatan kapasitas SDM dan sinergi antar lembaga desa akan terus menjadi prioritas utama untuk mewujudkan transformasi ekonomi desa yang berkelanjutan. (sm)
