Cegah Stunting, JOB Tomori Gelar Workshop Evaluasi Program Kesehatan di Banggai

oleh

OBORMOTINDOK.CO.ID. Banggai– JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori), Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bawah pengawasan SKK Migas, kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program nasional penanganan dan pencegahan stunting.

Komitmen ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Workshop Midterm Evaluasi Program Pencegahan Anak Stunting di wilayah operasional Kecamatan Batui Selatan dan Moilong, Kabupaten Banggai, Kamis, 10 Juli 2025.

Kegiatan strategis ini merupakan hasil kolaborasi antara JOB Tomori, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM UNHAS), dan Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai.

Workshop bertujuan mengevaluasi capaian program serta memperkuat sinergi lintas sektor dalam menurunkan angka stunting di daerah.

Workshop ini dibuka langsung oleh Bupati Banggai, Ir. H. Amirudin Tamoreka, yang menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi berkelanjutan JOB Tomori dalam program kesehatan masyarakat sejak tahun 2022.

“JOB Tomori bukan hanya fokus pada kegiatan hulu migas, tapi juga peduli terhadap kesejahteraan masyarakat. Kolaborasi ini membawa kita selangkah lebih dekat menuju visi Indonesia Emas 2045,” ujar Bupati Banggai.

Dekan FKM UNHAS, Prof. Sukri Pallutturi, SKM, M.Kes., M.Sc.PH, Ph.D, menekankan pentingnya sinergi antara akademisi, pemerintah, dan sektor swasta dalam mengatasi permasalahan stunting.

“Wilayah operasional JOB Tomori menjadi contoh nyata kolaborasi yang efektif untuk menurunkan angka stunting di Indonesia,” ungkap Prof. Sukri.

Agus Sudaryanto, Business Support Senior Manager JOB Tomori, menegaskan bahwa perusahaan tidak hanya berorientasi pada produksi, melainkan juga pada penciptaan nilai sosial di wilayah sekitar operasi.

“Kami ingin anak-anak di Batui Selatan dan Moilong tumbuh sehat dan berkualitas. Penanganan stunting menjadi salah satu prioritas kami,” tegasnya.

BACA JUGA:  Presiden lantik Rusli Baco Dg Pallabi, Wagub Sulawesi Tengah

Sebagai narasumber utama, Prof. dr. Veni Hadju, MSc., PhD, selaku Ketua Tim Program Pencegahan Stunting JOB Tomori, memaparkan berbagai intervensi yang telah dilakukan.

Beberapa program unggulan antara lain, Pemberian Multi Micronutrient Supplement (MMS) dan Moringa Royal Jelly bagi remaja putri penderita anemia, Edukasi gizi seimbang untuk remaja, Distribusi telur dan ekstrak kelor untuk balita gizi kurang dan ibu hamil, Demo masak MP-ASI dan pelatihan kader posyandu serta Penguatan tim desa penanganan stunting.

Prof. Veni juga menekankan bahwa stunting tidak dapat disembuhkan, namun sangat bisa dicegah melalui intervensi sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun atau dikenal dengan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, dr. Susilawati Muid, menyampaikan bahwa data terbaru menunjukkan tren penurunan angka stunting di Banggai.

“Berdasarkan Riskesdas, SSGI, dan SKI, angka stunting turun dari 35,3% pada 2013 menjadi 28,6% di tahun 2024,” jelas dr. Susilawati.

Workshop ini turut dihadiri berbagai pemangku kepentingan dari lintas sektor, antara lain, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Banggai Lisa Sundari, SE., MM.SIP, Nurmasita Datu Adam, S.Kep., Ns Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, Dr. Ramli Bidullah, SKM., M.Kes Dekan FKM Universitas Tompotika, Dr. Nurhidayah Layoo, SP., MM Sekretaris Aisyiyah Muhammadiyah, Perwakilan Puskesmas dari Kecamatan Batui Selatan dan Moilong

Workshop ini memperkuat pesan bahwa penanganan stunting memerlukan komitmen bersama dan kolaborasi yang erat antar sektor.

JOB Tomori menegaskan akan terus berperan aktif dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan guna menciptakan generasi Indonesia yang sehat, unggul, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045. **