Industri Tambang Tumbuh, Buruh Terpinggirkan? Syarifudin Hafid Ajak Refleksi di Hari Buruh

oleh
Syarifudin Hafid

OBORMOTINDOK.CO.ID. Palu– Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day yang jatuh pada Kamis, 1 Mei 2025 menjadi momentum penting untuk merefleksikan perjuangan kaum pekerja, termasuk para buruh di Sulawesi Tengah.

Wakil Ketua II DPRD Sulawesi Tengah, Syarifudin Hafid, menyampaikan bahwa Hari Buruh merupakan pengingat akan pentingnya memperjuangkan hak dan kesejahteraan para pekerja di seluruh sektor.

“May Day adalah bukti nyata bahwa perjuangan buruh tidak boleh berhenti. Semangat ini harus terus disuarakan dan diperjuangkan,” tegas Syarifudin, Kamis (1/5/2025).

BACA JUGA:  Melawan Corona Bersama JOB Tomori, Bagikan Masker & Berdayakan Seratus penjahit Lokal

Ia menjelaskan, refleksi Hari Buruh tahun ini menjadi semakin penting, khususnya di Sulawesi Tengah yang kini menjadi salah satu pusat industri tambang dan pengolahan nikel di Indonesia. Berdasarkan data dari Human Resource and Training PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), hingga Januari 2024, jumlah karyawan di kawasan industri tersebut mencapai 80.259 orang. Sementara itu, di kawasan Gunbuster Nikel Industri (GNI), tercatat sebanyak 11.060 pekerja.

“Dengan besarnya jumlah tenaga kerja di sektor industri, Hari Buruh harus menjadi momen evaluasi sejauh mana hak-hak buruh telah diperjuangkan dan dipenuhi,” ujarnya.

BACA JUGA:  Rakor HAM di Sulteng: Pemerintah Dorong Penyelesaian Non-Yudisial yang Bermartabat dan Berkeadilan

Syarifudin menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan daerah, regulasi, dan program-program pemerintah daerah dalam mendukung kesejahteraan buruh. Ia mengingatkan bahwa Sulawesi Tengah dikenal sebagai “surga tambang” dengan cadangan nikel yang melimpah dan potensi sumber daya mineral lainnya yang membuat wilayah ini menjadi perhatian dunia.

Namun demikian, kekayaan tersebut belum sepenuhnya tercermin dalam kehidupan para buruh. Ia menyoroti bahwa upah buruh masih tergolong rendah, dan tren kecelakaan kerja cenderung meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

BACA JUGA:  PT ANA Desak Penegakan Hukum atas Aksi Pencurian Sawit di Morowali Utara

“Persoalan utama buruh hari ini adalah soal upah, keselamatan kerja, dan kehidupan yang layak. Ini harus menjadi perhatian serius. Tanpa buruh, roda produksi tidak akan berjalan. Maka, jika buruh sejahtera, produktivitas juga akan meningkat,” tandasnya.

Di momentum May Day 2025 ini, Syarifudin juga mengingatkan kepada seluruh perusahaan, khususnya di kawasan industri nikel, agar lebih memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3), serta dampak lingkungan. Hal ini penting demi menciptakan iklim investasi yang berkelanjutan dan menjamin terpenuhinya hak-hak buruh. (lus)