OBORMOTINDOK.CO.ID. Morut– Kepala Cabang Kejaksaan Negeri (Kacabjari), Kolonodale Kabupaten Morowali Utara, (Morut), Andreas Atmaji, bersama sejumlah pejabat melakukan peninjauan di lokasi jalan yang mengalami longsor akibat banjir di Desa Korololama, Kecamatan Petasia pada Senin, 3 April 2023.
Peninjauan dihadiri oleh Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Morut, Delfia Parenta, Kepala Dinas PUPR Morut, Destuber Mato’ori, dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek jalan Ronald Lagombi.
Peninjauan dilakukan untuk memastikan penyebab kerusakan jalan dan menentukan tindakan yang tepat untuk menangani kerusakan jalan tersebut.
Kacabjari Kolonodale Andreas Atmaji menyatakan bahwa kerusakan jalan itu murni disebabkan oleh bencana alam dan bukan kesalahan kontraktor.
Kadis PUPR Morut, Destuber, menambahkan bahwa tanah di lokasi longsor merupakan tanah bergerak yang sangat rawan longsor atau penurunan permukaan badan jalan.
Oleh karena itu, tindakan yang tepat adalah membuat bronjong batu sepanjang 50 meter di sisi jalan sebagai upaya untuk mencegah badan jalan agar tidak jatuh.
Sekretaris BPBD Morut, Delfia Parenta, mengatakan bahwa pihaknya akan segera menangani kerusakan jalan tersebut dengan menunggu surat keputusan Bupati Morut tentang penetapan bencana serta SK penanganan tanggap darurat.
Langkah yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah membuat bronjong batu di sisi jalan untuk mengurangi kerugian yang lebih besar dan mencegah badan jalan agar tidak jatuh.
“Untuk mengurangi kerugian yang lebih besar, kami akan segera tangani karena ini sifatnya mendesak. Jalan ini harus diselamatkan agar tidak tambah parah,” ujar Delfia.
Jalan raya yang menghubungkan Kecamatan Petasia Barat dan sebagai jalan alternatif ke arah Beteleme melalui Desa Onepute ini cukup strategis.
Pada Minggu sore setelah longsoran terjadi, pihak PUPR Morut telah mendatangkan alat berat untuk menimbun badan jalan yang turun dan membuat saluran di sisi jalan sebagai tindakan darurat agar jalan tersebut tidak bertambah parah dan dapat tetap dilalui.
Jalan poros Korololama-Tiu sebelumnya baru selesai dikerjakan menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 6,5 miliar pada tahun anggaran 2022.
Peninjauan di lokasi ini dilakukan untuk memastikan apakah kerusakan jalan itu disebabkan oleh unsur kesalahan kontraktor atau murni bencana alam.
Andreas Atmaji dan Delfia Parenta akan melanjutkan perjalanan ke Desa Lemboroma, Kecamatan Lembo, untuk melihat jalan raya yang juga tergerus banjir
Jalan Trans Sulawesi yang rusak itu tepatnya berada di depan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Lemboroma. MC)
**) Ikuti berita terbaru Obormotindok.co.id di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow.






