Kelapa Dalam Banggai Diproyeksi Jadi Andalan, Roadmap Segera Disusun

oleh
Penulis: Rilis  |  Editor: Redaksi

OBORMOTINDOK.CO.ID. Banggai– Pemerintah Kabupaten Banggai melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) menggandeng Universitas Brawijaya Malang untuk menyusun roadmap pengembangan potensi tanaman kelapa Dalam sebagai salah satu komoditas unggulan daerah.

Penyusunan peta jalan ini dibahas dalam seminar awal yang digelar pada Rabu, 6 Agustus 2025, bertempat di Kantor Brida Banggai, Luwuk Selatan.

Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam merancang arah kebijakan jangka menengah dan panjang pengelolaan sektor perkebunan, khususnya kelapa Dalam yang banyak tumbuh di wilayah Banggai.

Sekretaris Brida Banggai, Iksan Budiono, menjelaskan bahwa penyusunan roadmap ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Banggai dan Universitas Brawijaya yang telah disepakati saat kunjungan Bupati Amirudin ke Malang pada Juni 2025.

BACA JUGA:  Relawan Bento Sang Juara For 2024 Menggelar Aksi Berbagi Ratusan Sarung dan Takjil

“Roadmap ini diharapkan menjadi acuan pembangunan sektor perkebunan berbasis riset dan inovasi,” kata Iksan.

Wakil Bupati Banggai, Furqanuddin Masulili, dalam sambutannya menegaskan pentingnya pengembangan sumber daya alam, terutama di sektor pertanian dan perkebunan, sebagai alternatif pengganti sumber daya fosil seperti minyak dan gas bumi di masa depan.

“Kerja sama ini patut kita apresiasi. Semoga penyusunan roadmap ini dapat mengarahkan pemanfaatan lahan kelapa Dalam agar memberikan hasil optimal dan berkelanjutan,” ujar Wabup Furqanuddin.

BACA JUGA:  Calon Independen Cukup Dengan 21.757 Dukungan Dari 12 Kecamatan

Sementara itu, Ketua Tim Peneliti dari Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Ir. Aminudin Afandhi, M.S., dalam pemaparannya secara daring, menyatakan bahwa roadmap ini akan mencakup arah kebijakan pengembangan kelapa yang berpihak pada petani, menjaga daya dukung lingkungan, serta meningkatkan daya saing sektor perkebunan.

“Kami berharap roadmap ini dapat menjadi pedoman kebijakan Pemda, baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang,” ujar Prof. Aminudin.

Seminar awal ini turut dihadiri oleh para pelaku sektor perkebunan di Kabupaten Banggai. Forum tersebut menjadi ruang diskusi terbuka guna menghimpun masukan yang akan menyempurnakan penyusunan roadmap.

“Kami ingin dokumen ini kontekstual, terukur, dan dapat diimplementasikan lintas sektor. Masukan dari para pemangku kepentingan sangat kami butuhkan,” tambah Prof. Aminudin.

BACA JUGA:  Butuh Kerja Keras Bersama, Bisa Jadi Sudah Banyak Yang Tertular

Anggota tim peneliti, Dwi Retnoningsih, menjelaskan bahwa dokumen roadmap akan berisi strategi pengembangan, rekomendasi kebijakan, peta zonasi potensi wilayah berbasis analisis spasial (GIS), serta matriks rencana aksi lengkap dengan indikator kinerja dan instansi pelaksana.

“Perubahan setiap tahun pasti terjadi. Karena itu, akan disiapkan dokumen teknis pendukung seperti hasil survei lapangan yang dapat diperbarui secara berkala oleh instansi terkait,” jelas Dwi Retnoningsih.

Penyusunan roadmap ini direncanakan berlangsung selama tiga bulan dan akan ditutup dengan seminar akhir untuk memaparkan hasil akhir dokumen.**