OBORMOTINDOK.CO.ID. BANGGAI– Enam fasilitas pendidikan di bawah naungan Yayasan Pendidikan Bakti Persada, Desa Uwelolu, Kecamatan Toili Jaya, Kabupaten Banggai, kini dalam kondisi memprihatinkan. Yayasan ini menaungi tiga jenjang madrasah, yakni Madrasah Ibtidaiyyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyyah (MA).
Sejak awal didirikan pada tahun 2003, bangunan yang mayoritas berbahan dasar kayu itu belum pernah mendapatkan renovasi. Saat ini, gedung yang digunakan lebih dari 50 santri sangat membutuhkan perhatian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Banggai, Kementerian Agama, serta Pemerintah Daerah.
Fasilitas Pendidikan Tidak Layak
Hasil pantauan di lokasi pada Kamis (2/10/2025) sekitar pukul 07.30 WITA, menunjukkan bahwa enam fasilitas pendidikan yang ada, meliputi ruang kelas MI, MTs, MA, ruang dewan guru, asrama gabungan guru dan santri, serta kamar mandi umum, jauh dari kata layak.
Kondisi tersebut membuat sebagian santri enggan mengikuti proses belajar mengajar.
Proposal Bantuan Sudah Disampaikan
Kepala Madrasah Bakti Persada, Ismail, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan proposal bantuan pembangunan sejak Juli 2024. Proposal tersebut bahkan sudah mendapat persetujuan dan ditandatangani langsung oleh Bupati Banggai.
“Pada 24 Juli tahun lalu, kami mengajukan proposal bantuan pembangunan kepada Pak Bupati. Alhamdulillah sudah ditandatangani. Kami berharap agar permohonan ini segera direalisasikan supaya kegiatan belajar mengajar kembali berjalan dengan baik,” ujar Ismail.
Asrama Santri Rusak Parah
Tidak hanya ruang kelas dan ruang guru, kondisi serupa juga terlihat pada bangunan asrama santri. Asrama yang dibangun pada 2005 itu dulunya menampung sekitar 20 santri. Namun, akibat bangunan rusak parah, banyak santri memilih kembali tinggal bersama keluarga meskipun jarak rumah mereka cukup jauh.
Humairrah, salah satu santri kelas VIII, mengaku kesulitan sejak tidak lagi tinggal di asrama. Kini, ia harus menempuh perjalanan sekitar 40 kilometer dari rumah orang tuanya di Desa Lembah Keramat, Kecamatan Toili Barat, menuju Madrasah Bakti Persada di Uwelolu.
“Sudah satu tahun ini saya mengayuh sepeda dari rumah menuju madrasah,” ungkap Humairrah.
Harapan Guru dan Warga
Ismail menambahkan, kondisi ini sangat memprihatinkan, khususnya bagi para santri yang tidak lagi bisa tinggal di asrama. Ia berharap pemerintah bisa segera turun tangan memperbaiki fasilitas madrasah dan asrama yang sudah tidak layak pakai.
“Saya kasihan dengan santri-santri yang harus menempuh perjalanan jauh karena asrama rusak. Saya sangat berharap pemerintah bisa memperbaiki bangunan madrasah dan asrama di sini,” harap Ismail.
Senada dengan itu, Nurjana, salah satu warga Desa Uwelolu, menuturkan bahwa setiap kali Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat desa, usulan pembangunan lapangan upacara di Madrasah Bakti Persada selalu disampaikan. Namun hingga kini, usulan tersebut belum juga terealisasi.
“Kami sebagai warga sangat prihatin dengan kondisi madrasah ini. Setiap Musrenbang, usulan pembuatan lapangan upacara selalu kami sampaikan, tapi belum ada tindak lanjut,” kata Nurjana.
Mendesak Dapat Perhatian Pemerintah
Dengan kondisi yang kian memprihatinkan, warga dan pihak madrasah mendesak adanya perhatian serius dari pemerintah. Perbaikan sarana pendidikan di Madrasah Bakti Persada dinilai mendesak demi menjamin kenyamanan belajar para santri sekaligus keberlangsungan pendidikan di wilayah Toili Jaya. (sal)