OBORMOTINDOK.CO.ID. Batui— Kondisi pasar rakyat Batui, Kabupaten Banggai, kembali menjadi sorotan publik. Salah satu keluhan utama warga adalah kemacetan lalu lintas akibat parkir liar kendaraan roda dua dan roda empat di sekitar area pasar, khususnya di jalan Trans Sulawesi yang melintasi depan pasar.
Minimnya lahan parkir yang memadai serta pengelolaan parkir yang tidak optimal menyebabkan kawasan pasar menjadi semrawut. Banyak pengunjung yang memarkir kendaraan sembarangan di bahu jalan, yang seharusnya steril dari aktivitas parkir. Kondisi ini memperparah kemacetan dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pedagang maupun pembeli.
Tak hanya itu, masih banyak pedagang yang memilih berjualan di luar area pasar, tepat di pinggir jalan utama, padahal pemerintan telah membangun pasiliras lapak baru di dalam pasar, namun para pedagang tetap membuka jualan mereka di luar pasar. Fenomena ini berdampak langsung pada terganggunya arus lalu lintas dan hilangnya potensi pendapatan daerah dari retribusi parkir dan sewa lapak.
Berdasarkan pantauan media ini pada Jumat (4/7), minimnya pengawasan dari aparat kepolisian serta tidak adanya pengaturan parkir yang tegas turut memperburuk situasi. Bahkan, diduga terdapat oknum yang memanfaatkan keadaan untuk melakukan pungutan liar terhadap parkir dan aktivitas pedagang di luar pasar.
Padahal sebelunya, Komisi III DPRD Banggai telah melakukan kunjungan ke Pasar Rakyat Batui pada Kamis (12/6/2025) lalu. dan dipimpin langsung oleh Ketua Komisi III, Helton Abd. Wahid, didampingi anggota lainnya seperti Bathia Sisilia Hadjar (Fraksi NasDem), Nurmajida (Fraksi Golkar), Syarifudin Husen, serta beberapa legislator lainnya.
Pertemuan berlangsung di pelataran pasar dan turut dihadiri oleh Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Banggai, Plt Camat Batui, Lurah Balantang, dan perwakilan para pedagang.
Dalam dialog tersebut, disepakati beberapa langkah penting untuk menata ulang kawasan pasar dan merelokasi pedagang ke dalam area yang telah disediakan.
“Kami akan bahas rencana rehabilitasi lapak penjualan ikan agar para pedagang bisa kembali menempati tempat yang disediakan. Mereka enggan masuk ke dalam karena kondisi lapak yang kotor dan rusak,” jelas Helton.
Untuk mengatasi permasalahan parkir dan kemacetan di kawasan pasar Batui, perlu adanya sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat. Sosialisasi tentang pentingnya tertib parkir dan penggunaan fasilitas pasar yang tersedia harus terus dilakukan. Kesadaran kolektif masyarakat menjadi kunci agar pasar Batui bisa kembali tertib dan nyaman bagi semua pihak.
Tanpa pengelolaan yang baik, situasi carut-marut ini akan terus terjadi setiap hari pasar, dengan kemacetan panjang di sekitar jalan utama sebagai dampak yang tak terhindarkan. (sal)






