OBORMOTINDOK.CO.ID. Palu– Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) meminta Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah bekerja lebih keras untuk menekan angka stunting dan kemiskinan ekstrem.
Hal tersebut diungkapkan saat Wakil Gubernur Sulawesi Tengah mengikuti acara Roadshow “Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten/Kota Provinsi Sulteng” bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) secara daring pada Senin, 27 Maret 2023.
Menurut data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting di Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2022 mencapai 28,2 persen, yang merupakan penurunan 1,5 persen dari tahun sebelumnya, namun masih di atas rata-rata nasional sebesar 21,6 persen.
Sementara tingkat kemiskinan ekstrem di Sulawesi Tengah mencapai 3,02 persen, yang masih di atas rata-rata nasional 2,04 persen.
Target presiden untuk tahun 2024 adalah menurunkan kemiskinan ekstrem ke angka 0 persen, sehingga dibutuhkan kerja keras dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
Menko PMK menyatakan bahwa roadshow dilaksanakan untuk memastikan bahwa semua kebijakan dan arahan dari Presiden dilaksanakan mulai dari tingkat desa.
Ia berharap agar penanganan di lapangan dapat terkonvergensikan dan juga terintegrasikan sehingga penanganannya lebih tepat sasaran dan efisien dalam menggunakan seluruh sumber daya yang ada.
Berdasarkan survei SSGI Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Sigi menjadi daerah dengan tingkat prevalensi stunting tertinggi dengan angka mencapai 36,8 persen, sedangkan Kabupaten Banggai Laut menjadi daerah dengan tingkat prevalensi stunting terendah yakni 20 persen.
Daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi adalah Kabupaten Parigi Moutong sebanyak 6,39 persen, sementara Kabupaten Banggai Kepulauan menjadi daerah dengan kemiskinan ekstrem terendah yaitu 1,34 persen.
Menko PMK juga menyoroti penggunaan Dana Desa yang belum optimal dalam upaya penanganan stunting dan penurunan kemiskinan ekstrem. Dari alokasi dana desa sebesar 1,51 triliun, hanya 175,4 miliar atau 11,58 persen yang tersalurkan.
Sementara untuk BLT yang tersalur ke rekening Desa, baru sebesar 16,2 miliar atau 4,32 persen dari target 25 persen Dana Desa.
Wakil Gubernur Sulawesi Tengah mengapresiasi dan memberikan perhatian pada kegiatan roadshow tersebut dan menyampaikan bahwa pemerintah provinsi akan mendorong kabupaten dan kota untuk turut berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah kemiskinan ekstrem dan stunting.
**) Ikuti berita terbaru Obormotindok.co.id di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow.


 
									



