Metode Sersan Cemani Membantu Tingkatkan Produksi Pertanian dan Keamanan Petani

oleh
oleh

OBORMOTINDOK.CO.ID. Banggai– Para petani di Desa Sumberharjo, Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai, kini merasakan kebahagiaan berkat keberhasilan penerapan metode penanggulangan hama tikus secara alami.

Program ini diprakarsai JOB Tomori, perusahaan kontraktor pengelola industri hulu Migas di Kabupaten Banggai, dengan melibatkan inovasi baru yang menggunakan burung hantu sebagai predator alami hama tikus.

Metode penanggulangan hama tikus ini dikenal dengan nama Sersan Cemani (Serak Sulawesi Pahlawan Cegah Kematian Petani).

Sersan Cemani menggantikan metode konvensional yang berbahaya seperti penggunaan listrik tinggi untuk menyetrum tikus.

Dalam program ini, burung hantu Sulawesi, yang dikenal sebagai predator alami tikus, dibiakkan untuk mengurangi populasi hama tikus di sawah.

Sebelum penerapan metode ini, petani di Desa Sumberharjo sering mengalami kerugian besar karena tanaman padi mereka diserang tikus, terutama menjelang masa panen.

Para petani sebelumnya mencoba mengatasi masalah ini dengan menggunakan setrum listrik, namun cara ini justru menimbulkan risiko kematian bagi petani akibat tersengat aliran listrik.

Kepala Desa Sumberharjo, Baron Hermanto, menjelaskan bahwa penggunaan listrik dalam pengendalian hama tikus telah menyebabkan beberapa petani meninggal dunia. Oleh karena itu, dengan adanya program Sersan Cemani, para petani mulai beralih ke penggunaan burung hantu sebagai solusi yang lebih aman dan alami.

“Burung hantu adalah predator alami tikus. Dengan membudidayakan burung hantu, kami dapat mengatasi hama tikus tanpa merugikan keselamatan petani,” ujarnya.

Mengubah Persepsi Masyarakat Tentang Burung Hantu Namun, upaya untuk membudidayakan burung hantu tidaklah mudah. Masyarakat setempat memiliki persepsi negatif terhadap burung hantu, yang sering dikaitkan dengan hal-hal mistik dan kematian. Oleh karena itu, diperlukan waktu dan edukasi untuk mengubah pandangan masyarakat.

BACA JUGA:  Lomba Kemeriahan HUT TNI, Kodim Morowali Siapkan Hadiah Total Rp278 Juta

Seiring berjalannya waktu, manfaat dari program Sersan Cemani mulai terlihat. Keberadaan burung hantu kini dilindungi oleh pemerintah desa melalui Peraturan Desa yang mengatur perlindungan terhadap satwa ini.

Program ini pun memberikan dampak positif terhadap hasil pertanian, di mana produksi padi meningkat hingga 70 persen dibandingkan sebelum diterapkan metode ini.

Pupuk Organik Pos Bidik: Solusi Pupuk Ramah Lingkungan

Selain program Sersan Cemani, JOB Tomori juga mendukung keberlanjutan pertanian di Kabupaten Banggai dengan menyediakan fasilitas untuk produksi pupuk organik. Di Desa Cenda Pura, Kecamatan Toili, telah dibangun unit pengolahan pupuk organik bernama Pos Bidik.

Program ini bertujuan untuk menggantikan penggunaan pupuk kimia dengan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan.

Pembina Pos Bidik, Fahmi A. Rizal, SSTP, menceritakan bahwa awalnya pembangunan Pos Bidik terkendala oleh keterbatasan lahan. Namun, dengan bantuan JOB Tomori, Pos Bidik berhasil didirikan dengan memanfaatkan limbah pengeboran untuk membuat batako yang digunakan dalam pembangunan gedung unit.

“Awalnya, kami hanya mampu menghasilkan sekitar 170 ton pupuk organik per tahun dengan modal 6 juta rupiah. Kini, kami mampu memproduksi 335 ton pupuk organik,” kata Fahmi.

Dengan keberhasilan program Sersan Cemani dan Pos Bidik, para petani di Desa Sumberharjo dan sekitarnya kini dapat merasakan peningkatan hasil pertanian yang signifikan.

Dukungan dari JOB Tomori dalam bentuk CSR berkelanjutan menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dapat menciptakan solusi inovatif yang ramah lingkungan dan berdampak positif terhadap kesejahteraan petani.**