OBORMOTINDOK.CO.ID. BANGGAI– Memasuki musim penghujan, sejumlah petani di wilayah Kecamatan Batui Selatan, Kabupaten Banggai, mulai dirundung kecemasan. Setiap musim hujan tiba, lahan pertanian mereka kerap terendam air, yang berdampak pada potensi gagal panen.
Tingginya curah hujan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir, ditambah dengan kondisi tanggul saluran irigasi yang kurang memadai, menyebabkan luapan air membanjiri lahan pertanian. Akibatnya, puluhan hektare sawah di Kecamatan Batui Selatan terendam banjir, membuat para petani khawatir dan kecewa.
Pantauan langsung di lapangan menunjukkan, genangan air setinggi lutut orang dewasa membenamkan tanaman padi yang telah ditanam oleh petani. Salah satu petani, Mugiono Bestari, mengaku pilu melihat sawah dan ladang jagungnya tak bisa berkembang akibat genangan air yang tak kunjung surut.
“Tanaman padi dan jagung saya yang sudah mulai tumbuh kini tidak bisa diharapkan hasilnya,” ujar Mugiono kepada wartawan, Jumat (11/7/2025).
Mugiono menuturkan bahwa kejadian serupa juga terjadi pada tahun lalu. Saat itu, sawahnya kembali terendam oleh air hujan, dan ia berharap tahun ini kondisi tersebut tidak terulang. Namun sayangnya, kenyataan di lapangan berkata lain.
Selain curah hujan yang tinggi, luapan air sungai turut memperparah keadaan. Debit air yang terus meningkat membuat genangan meluas ke sejumlah titik lahan pertanian. Warga berharap pemerintah dan instansi terkait, terutama dinas pengairan, segera turun tangan mengatasi permasalahan ini.
Wilayah yang terdampak paling parah antara lain berada di Desa Masing, Bonebalantak, Sukamaju 1, dan Sukamaju. Semua desa ini mengalami nasib serupa, yakni sawah terendam dan potensi gagal panen yang menghantui para petani.
Masyarakat setempat meminta adanya solusi konkret dari pemerintah agar setiap musim hujan tidak lagi menimbulkan bencana bagi para petani. Mereka berharap pembangunan tanggul, perbaikan saluran irigasi, serta sistem drainase yang lebih baik bisa segera direalisasikan.
“Kami sangat berharap perhatian serius dari pemerintah. Jangan biarkan petani terus-menerus merugi hanya karena masalah yang selalu terulang setiap tahun,” ungkap salah satu warga yang juga terdampak. (sal)






