Petani dan Lembaga Adat Suku Taa Tuntut Kejagung Awasi Kasus Dugaan Korupsi PT KLS

oleh
oleh

OBORMOTINDOK.CO.ID. JAKARTA– Para petani bersama Lembaga Adat Suku Taa Desa Singkoyo, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, menggelar unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Jakarta, pada Kamis (13/2/2025).

Aksi ini bertujuan menuntut Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk memberikan perhatian khusus dalam mengawasi kasus dugaan tindak pidana korupsi di sektor perkebunan sawit yang melibatkan PT Kurnia Luwuk Sejati (KLS), yang saat ini tengah ditangani oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tengah.

Ketua Adat Suku Taa, Nasrun Mbau, dalam orasinya menegaskan bahwa PT KLS diduga telah mengubah peta batas yang mengakibatkan perluasan area pengembangan perkebunan sawit secara ilegal. Perluasan ini diduga memasuki kawasan hutan lindung Suaka Margasatwa Bangkiriang.

Selain itu, PT KLS juga dituding melakukan penyerobotan lahan persawahan milik warga di Desa Singkoyo, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, dengan luas yang diperkirakan mencapai ratusan hektar.

Nasrun Mbau juga mengungkapkan bahwa selama puluhan tahun, PT KLS diduga menyalahgunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar untuk kepentingan industri perkebunan sawitnya.

Ia mendesak agar Kejagung mengawasi jalannya proses penyelidikan yang kini tengah dilakukan oleh Kejati Sulteng. Bahkan, jika diperlukan, proses penyelidikan tersebut diminta untuk diambil alih oleh pihak Kejagung.

“Kami meminta agar Kejagung mengawasi jalannya proses penyelidikan yang saat ini ditangani Kejati. Bahkan, kalau perlu, proses penyelidikannya diambil alih oleh pihak Kejagung,” tegas Nasrun Mbau yang sebelumnya pernah dipenjara akibat tuduhan provokasi oleh PT KLS.

Diketahui, Kejati Sulteng telah melakukan pemeriksaan intensif terhadap sejumlah saksi dan pihak-pihak yang diduga terlibat dalam kasus PT KLS. Berdasarkan informasi terbaru pada Kamis (13/3/2025), penyidik telah melakukan pemeriksaan langsung terhadap Direktur PT KLS dan Asisten Direktur. (sam)

BACA JUGA:  Kinerja Bagus, Usulan Kenaikan TPP Provinsi Sulteng Tahun Depan