OBORMOTINDOK.CO.ID. BANGGAI– Program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina EP Donggi Matindok kembali menuai sorotan.
Warga Desa Nonong, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, mengeluhkan minimnya perhatian perusahaan, terutama bagi masyarakat Dusun Noge yang menjadi lokasi utama beroperasinya perusahaan migas tersebut.
Keluhan itu disampaikan oleh salah seorang warga, Roesly Mingkoenk, saat ditemui di kediamannya, Rabu (1/10/2025).
Ia menilai, selama bertahun-tahun tinggal di Dusun Noge, jarang sekali perusahaan melakukan sosialisasi maupun penyaluran program CSR di wilayahnya.
“Selama saya menetap di sini, hampir tidak pernah ada sosialisasi program CSR di Noge. Tidak seperti di wilayah lain yang justru sering mendapat bantuan,” ujar Roesly kepada wartawan.
Menurutnya, program CSR Pertamina EP Donggi Matindok justru banyak disalurkan ke luar wilayah, seperti Kecamatan Toili Barat dan Kabupaten Banggai Kepulauan, dalam tiga tahun terakhir.
Kondisi ini menimbulkan kekecewaan warga karena merasa diabaikan meski perusahaan beroperasi di kawasan mereka.
“Program CSR Pertamina EP Donggi Matindok disalurkan di Toili Barat dan Kecamatan Buko, Banggai Kepulauan. Saya sangat menyayangkan sikap pemerintah yang terkesan membiarkan hal ini, sementara Dusun Noge tidak pernah tersentuh,” tambahnya.
Keluhan tersebut juga sempat ia unggah di media sosial pribadinya dengan nada kritik, menuding perusahaan telah “menganaktirikan” warga Noge.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pertamina EP Donggi Matindok belum memberikan tanggapan resmi terkait pernyataan warga tersebut.
Sementara itu, Kepala Desa Nonong, Samudin S. Masagala, juga belum memberikan keterangan resmi mengenai aduan warganya.
Selain persoalan CSR, sejumlah warga Nonong yang enggan disebutkan namanya menilai mekanisme rekrutmen tenaga kerja di Pertamina EP Donggi Matindok kurang berpihak kepada masyarakat lokal.
Mereka menilai perusahaan lebih banyak merekrut pekerja dari luar daerah ketimbang memberdayakan anak-anak lokal.
“Seharusnya, warga lokal lebih diprioritaskan, karena mereka juga memiliki kemampuan dan berhak mendapatkan kesempatan kerja,” keluh salah seorang warga.
DPR RI: Jangan Jadikan CSR Hanya Seremonial
Menanggapi persoalan ini, anggota Komisi XII DPR RI, Ir. H. Benyanto, ST, dalam kunjungannya ke Banggai pekan lalu menegaskan agar perusahaan migas tidak hanya menjadikan program CSR sebagai kegiatan seremonial belaka.
“Kami sampaikan kepada perusahaan migas, jangan hanya mengambil keuntungan di daerah ini. Kewajiban CSR harus dijalankan dengan serius, bukan hanya asal membuat program yang terlihat bagus dari luar,” tegas Benyanto, Senin (29/9/2025).
Ia meminta SKK Migas bersama perusahaan migas di Banggai lebih sungguh-sungguh dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya agar benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar wilayah operasi. (sal)