OBORMOTINDOK.CO.ID. BANGGAI— Sejumlah warga Desa Honbola, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, memanas dan nyaris menyegel kantor desa pada Senin (24/11/25). Aksi tersebut dipicu dugaan ketidakadilan pemerintah desa dalam menyalurkan sejumlah bantuan sosial kepada warga.
Aksi penyegelan yang dilakukan warga berujung ricuh. Dua kelompok warga hampir bentrok: kelompok yang ingin menyegel kantor desa dan warga lain yang membela Pemerintah Desa Honbola.
Ketegangan bermula ketika warga merasa tidak lagi dianggap sebagai bagian dari Desa Honbola lantaran mereka tidak menerima bantuan desa yang seharusnya menjadi hak mereka. Hal itu memicu kemarahan dan mendorong warga untuk melakukan penyegelan sebagai bentuk protes.
Demas Saampap, salah satu warga yang merasa dirugikan, menyampaikan kekecewaannya terhadap kinerja Kepala Desa Honbola, Yustina Maningku. Ia menuding sang kades melakukan penyalahgunaan kewenangan dan tidak transparan dalam penyaluran bantuan seperti PKH dan BLT.
Menurut Demas, bantuan tersebut justru diberikan kepada orang-orang pilihan Kepala Desa, bahkan beberapa penerima terbilang mampu dan tidak layak menerima bantuan.
“Sejak 2023, banyak warga yang dulu tidak mendukung Ibu Kades saat pencalonan tidak diberikan bantuan. Sementara orang-orang yang mendukung beliau, yang bisa dibilang mapan, selalu dapat bantuan bahkan berkali-kali,” ungkap Demas.
Hingga berita ini ditayangkan, Kepala Desa Honbola, Yustina Maningku, belum dapat ditemui. Warga menyebutkan bahwa sejak pagi Yustina tidak berada di rumahnya dan belum memberikan penjelasan terkait tuduhan warga.
“Ibu Kades dari pagi keluar, sampai sekarang belum pulang,” ujar salah seorang warga.
Kericuhan sempat memanas, namun Babinsa Honbola dan aparat Polsek Batui berhasil meredam adu mulut warga yang terlibat aksi tersebut. Kondisi berhasil dikendalikan sebelum terjadi bentrokan fisik.
Pelaksana Tugas (Plt) Camat Batui, Umar Syamsudin Abdul, turun langsung menenangkan warga. Ia meminta agar rencana penyegelan dihentikan karena akan berdampak pada lumpuhnya pelayanan administrasi pemerintahan desa.
“Saya berharap semua pihak menjaga diri dan tidak melakukan penyegelan kantor desa. Jika disegel, pelayanan masyarakat akan lumpuh total,” tegasnya.
Umar menambahkan bahwa pihaknya segera melakukan koordinasi dengan Kepala Desa, BPD, dan perangkat desa untuk mencari solusi terbaik.
“Secepatnya saya akan berkoordinasi dengan Kades, BPD, dan seluruh perangkat agar pemerintahan Desa Honbola kembali normal,” tutup Umar. (sal).






