Oleh: Bara Hamka
“Mari sama-sama kita wujudkan ‘Banggai Raya’ menjadi daerah yang mandiri dan berdaulat”.
Kalimat diatas adalah mimpi dan harapan dari anak daerah dari Timur Sulawesi Tengah, daerah yang terdiri dari Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan Banggai Laut. Bukan tanpa alasan suara itu digemakan juga bukan hal baru ditelinga rakyat. Banggai Raya adalah semangat mendobrak _status quo_ yang selama ini mengkerdilkan atau menomorduakan daerah yang memiliki sumberdaya alam melimpah, alhasil Banggai masih tertinggal dibanding daerah-daerah di Barat Sulawesi Tengah.
Harapan rakyat ini juga diwujudnyatakan dalam proses pemilihan legislatif 2024. Hasilnya, Rakyat Banggai berhasil mengirimkan putra terbaiknya, Ir. Beniyanto ke Parlemen Senayan (DPR RI). Seperti diketahui, Beniyanto juga menyuarakan hal yang sama, bahwa sudah saatnya Banggai Raya terwujud dan sudah saatnya Rakyat Banggai Mandiri dengan segala potensi yang dimilikinya.
Amirudin Tamoreka adalah Bupati Banggai yang juga getol menyuarakan pembentukan Daerah Otonomi Baru “Banggai Raya”. Bahkan langkah-langkah beliau untuk mewujudkan Banggai Raya tengah lakukan. Dimulai dari pemekaran kecamatan, mendorong pemekaran DOB Kabupaten Tompotika dan DOB Batui-Toili. Hal itu dilakukan sebagai upaya pemenuhan persyaratan pemekaran DOB Provinsi Bangga Raya yang mensyaratkan minimal memiliki lima kabupaten/kota.
Selain persyaratan administrasi yang diupayakan dengan pemekaran kabupaten, Amirudin juga berhasil menggenjot pemerataan pembangunan di kecamatan-kecamatan, mulai dari akses jalan raya yang telah lama rusak sampai ke pelosok desa, hingga penataan fasilitas dan pariwisata Kota Luwuk (Ibukota Kabupaten Banggai). Tentu semua itu dilakukan dalam upaya persiapan pembentukan Provinsi Baru “Banggai Raya”.
Pada momentum Pemilihan Kepala Daerah ditahun ini, berbekal dorongan rakyat dan harapan mewujudkan Banggai Raya, Amirudin berniat melanjutkan kepemimpinannya untuk lima tahun mendatang.
Seperti kata pepatah ‘Niat baik tak selalu ditanggapi baik’. Harapan Rakyat Banggai itu tidak disambut baik oleh semua kalangan. Sebab rupanya ada segelintir elit Sulteng yang tidak menyukai hal ini, atau dengan kata lain terganggu dengan harapan Rakyat Banggai untuk mewujudkan “Banggai Raya”. Padahal itu adalah harapan dari rakyat di Timur Sulawesi yang ingin mandiri dan membesarkan daerahnya sendiri, Banggai Raya.
Alasan tidak menginginkan Banggai Raya lahir adalah hasrat segelintir elit yang ingin tetap menikmati kekayaan alam Kabupaten Banggai. Para elit ini tidak menginginkan Amirudin kembali maju, sebab Amirudin selalu menyuarakan dan mengusahakan pemekaran Banggai Raya. Bagi elit, itu hanya memutus keran pendapatan yang begitu besar dari Banggai untuk Sulawesi Tengah. Dan dari sinilah upaya penjegalan itu dimulai.
Sebagai persyaratan untuk maju pada perhelatan Pemilihan Kepala Daerah mendatang, Amirudin mesti memiliki kendaraan partai pengusung. Saat ini, Pendaftaran telah dimulai, penjaringan calon bupati tengah berlangsung. Amirudin yang mendapat dukungan dari rakyat untuk kembali maju mendapat rintangan yang tidak mudah, sebab harus berhadapan dengan segelintir elit berduit dan berpengaruh ditingkat nasional.
Elit berduit yang tidak menginginkan Banggai Raya terwujud itu mulai melakukan upaya penjegalan terhadap Amirudin. Menghalangi tiap upaya Amirudin untuk mendapatkan partai pengusung. Para Elit ini juga mengusahakan bakal calon bupati lain _(proxy elit)_ untuk memborong partai-partai. Bakal calon bupati pilihan elit ini mendapat support full dari Elit itu. semua ini dilakukan agar Amirudin tidak maju pada perhelatan Pilkada Banggai 2024.
Sampai tulisan ini dimuat, upaya penjegalan itu masih terus berlangsung. Kita menunggu hasil, apakah harapan Rakyat Banggai yang dititipkan ke Amirudin akan menemui jalan keluar dan berhasil mendapatkan partai pengusung, atau segelintir elit itu yang akan tertawa atas penjegalan Amirudin yang berhasil mereka lakukan.
Jelasnya, siapapun yang menghalang-halangi upaya pemekaran Banggai Raya akan mendapatkan perlawanan keras dari Rakyat Banggai. Hanya ada satu kata untuk yang tidak menginginkan Banggai Raya lahir, LAWAN.!!!
*) Ikuti berita terbaru Obormotindok.co.id di Google News