Cegah Kecelakaan Kerja, Pemprov Sulteng Dorong Peningkatan Keselamatan di PT IMIP Morowali

oleh

OBORMOTINDOK.CO.ID. MOROWALI– Tingginya angka kecelakaan kerja di kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Gubernur Sulteng, Dr. H. Anwar Hafid, S.Sos., M.Si., yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Dra. Novalina, MM., secara resmi membuka Launching dan Workshop Keselamatan Kerja, yang digelar di Hotel Swiss-Bel, Rabu (26/2/2025).

Dalam sambutannya, Sekprov Novalina menegaskan bahwa kecelakaan kerja tidak hanya berdampak pada perusahaan, tetapi juga pada kesejahteraan pekerja serta masyarakat sekitar.

Ia menekankan bahwa setiap insiden mencerminkan adanya kekurangan dalam sistem keselamatan kerja yang seharusnya menjadi prioritas utama.

BACA JUGA:  Terkait Dugaan Kasus Perselingkuhan,Dua Oknum Pejabat Dinas Pariwisata Donggala Akan di Periksa

“Mempromosikan budaya keselamatan di tempat kerja adalah tanggung jawab kolektif yang harus diemban oleh perusahaan, pemerintah, dan pekerja itu sendiri. Keselamatan bukan hanya sekadar kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga merupakan hak fundamental setiap pekerja yang harus dijamin dan dipenuhi,” ujarnya.

Pemerintah, lanjut Novalina, memiliki peran penting dalam memastikan bahwa setiap industri menerapkan standar keselamatan kerja yang tinggi.

Regulasi yang ketat harus diberlakukan demi melindungi pekerja dan mendorong pertumbuhan industri yang berkelanjutan.

Dalam konteks pembangunan Sulawesi Tengah, visi “Berani Wujudkan Sulawesi Tengah Maju dan Berkelanjutan” sangat relevan dengan upaya peningkatan keselamatan kerja.

BACA JUGA:  Pimpin Apel Gelar Pasukan PAM Tahun Baru, Kapolres Selayar Tekankan 3 Entri Point Berikut

Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi antara semua pemangku kepentingan, termasuk perusahaan, pemerintah, dan serikat pekerja. Edukasi dan pelatihan mengenai keselamatan kerja harus menjadi bagian integral dalam pengembangan sumber daya manusia di sektor industri.

“Workshop ini diharapkan dapat menjadi ruang diskusi konstruktif, di mana peserta dapat berbagi pengalaman dan praktik terbaik terkait keselamatan kerja. Dengan demikian, kita bisa mengidentifikasi faktor penyebab kecelakaan dan menyusun strategi yang lebih efektif untuk menurunkan angka kecelakaan kerja,” tambahnya.

Ketua Umum DPP Federasi Pertambangan dan Energi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (FPE KSBSI), Riswan Lubis, SH., juga turut menyampaikan keprihatinannya terhadap tingginya angka kecelakaan kerja, khususnya di Kabupaten Morowali.

BACA JUGA:  Dua Hari Bertugas, Polsek Batui Iptu Yoga Amankan Puluhan Bungkus Cap Tikus Siap Jual

Menurutnya, kecelakaan kerja di sektor industri terus meningkat, sehingga diperlukan langkah konkret dari berbagai pihak. Ia berharap pemerintah dapat lebih aktif terlibat dan berkolaborasi dengan perusahaan dalam mengurangi angka kecelakaan kerja di Morowali.

“Kegiatan ini diharapkan bisa menghasilkan solusi konkret agar kecelakaan kerja yang tinggi di Morowali tidak terus berulang. Kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan serikat pekerja sangat penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman,” pungkasnya.

Acara ini turut dihadiri oleh anggota DPRD Sulawesi Tengah, perwakilan PT IMIP, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulteng, serta pengurus dan anggota Federasi Pertambangan dan Energi KSBSI, serta pemangku kepentingan lainnya.**