OBORMOTINDOK.CO.ID. Bangkep– Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Banggai Kepulauan, Mu. Aris Susanto, menegaskan pentingnya pengelolaan desa pesisir yang berorientasi pada potensi lokal sebagai upaya mewujudkan kemandirian ekonomi desa.
Hal tersebut disampaikannya saat menjadi narasumber dalam kegiatan yang diselenggarakan Yayasan Kompas Peduli Hutan (KOMIU) bertajuk “Perencanaan Pembangunan Berbasis Potensi Desa Pesisir” yang digelar di Aula Penginapan Bharata, Selasa (22/7), sejak pukul 09.00 WITA.
Dalam pemaparannya, Mu. Aris menekankan bahwa desa pesisir memiliki kekayaan sumber daya alam, kearifan lokal, serta karakteristik geografis yang unik. Jika dikelola secara tepat dan berbasis pada potensi lokal, maka desa-desa pesisir dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Menurutnya, kunci utama keberhasilan pembangunan desa pesisir terletak pada perencanaan partisipatif yang melibatkan masyarakat secara aktif, mulai dari identifikasi kebutuhan hingga implementasi program secara gotong royong.
Mu. Aris juga memaparkan lima strategi konkret dalam mendorong pemberdayaan dan pembangunan desa pesisir, yaitu:
1. Penguatan kelembagaan masyarakat dan koperasi nelayan
2. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pesisir
3. novasi produk dan jasa kelautan
4. Peningkatan akses terhadap permodalan
5. Pengembangan jaringan pemasaran dan distribusi hasil laut
Ia menekankan bahwa strategi tersebut harus disertai pendekatan inklusif dan kolaboratif agar dapat berjalan secara efektif dan berkelanjutan.
Tidak hanya fokus pada potensi lokal, Mu. Aris juga menyoroti sejumlah tantangan global yang dihadapi desa pesisir, seperti perubahan iklim, keterbatasan infrastruktur, fluktuasi harga komoditas, dan kesenjangan teknologi.
Sebagai solusi, ia menawarkan pendekatan adaptif seperti: Penerapan sistem peringatan dini bencana, Pembangunan infrastruktur dasar pesisir, Pelatihan digital untuk nelayan dan pelaku UMKM, Diversifikasi usaha ekonomi nelayan.
Di akhir pemaparannya, Mu. Aris menegaskan bahwa kolaborasi multipihak (pentahelix) yang melibatkan pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media harus terus ditingkatkan. Inovasi berbasis teknologi tepat guna serta perluasan akses pasar global menjadi langkah penting dalam membangun desa pesisir yang mandiri, sejahtera, dan berkelanjutan.
“Tidak semua perbuatan baik langsung menghasilkan kebaikan. Namun, jangan pernah berhenti untuk berbuat baik dan menjadi orang baik — terutama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir, sebagai pemegang kedaulatan sejati Banggai Kepulauan,” ujar Mu. Aris penuh harap.
Ia menutup sesi dengan kutipan reflektif berbahasa Portugis, “Boas Ideas Nacem Aqui” – Semoga ide-ide yang indah tercipta di sini.
Kegiatan yang digagas oleh KOMIU ini menjadi ruang kolaboratif dan inspiratif dalam merancang masa depan desa pesisir yang lebih berdaya, partisipatif, dan ramah lingkungan. Hadirnya berbagai pihak dalam forum ini memperkuat komitmen bersama untuk mendorong pembangunan desa pesisir yang berpihak pada masyarakat dan kelestarian alam.**






