OBORMOTINDOK.CO.ID. Surabaya– Kawasan Nambangan di Kota Surabaya mungkin belum begitu dikenal dibandingkan dengan wilayah lain di kota ini. Sebagai daerah pesisir, kawasan ini lebih populer sebagai kampung nelayan dengan deretan rumah penduduk dan pasar ikan yang berdekatan dengan Pantai Kenjeran. Namun, siapa sangka, di balik kesederhanaannya, Nambangan memiliki peran penting bagi umat Muslim di Jawa Timur.
Di tengah permukiman padat, berdiri sebuah masjid yang mungkin tidak sebesar atau sepopuler Masjid Al-Akbar Surabaya. Masjid ini bernama Al Mabrur, namun masyarakat lebih mengenalnya sebagai “Masjid Hilal”. Sekilas, bangunan masjid ini tampak seperti masjid biasa di permukiman warga. Namun, perannya sangat krusial karena menjadi salah satu titik utama pemantauan hilal—fenomena alam penanda awal bulan dalam kalender Islam.
Setiap menjelang Ramadan dan Idul Fitri, keberadaan Masjid Hilal menjadi sorotan. Jika hilal tidak terlihat dari tempat ini, maka penetapan awal Ramadan atau Idul Fitri dapat ditunda hingga keesokan harinya. Oleh karena itu, informasi dari Masjid Hilal sangat dinantikan oleh umat Muslim, terutama di Surabaya dan sekitarnya.

Kementerian Agama juga telah menetapkan Masjid Hilal sebagai salah satu lokasi resmi pemantauan hilal di Jawa Timur. Tradisi rukyatul hilal di masjid ini bukanlah hal baru. Kegiatan ini telah berlangsung sejak dekade 1910-an dan terus berlanjut hingga saat ini.
KH. Masduki Akhyat, tokoh masyarakat Nambangan sekaligus Ta’mir Masjid Al Mabrur, mengisahkan bahwa masjid ini awalnya hanya berupa mushala kecil yang digunakan warga setempat.
“Masjid ini sudah ada sejak tahun 1910. Awalnya hanya sebuah mushala, lalu pada tahun 1947, berkat swadaya masyarakat, mushala ini dibangun menjadi masjid,” ujar pria berusia 73 tahun tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa pada masa lalu, banyak ulama berkumpul di Masjid Hilal setiap awal Ramadan dan menjelang Idul Fitri untuk melakukan rukyatul hilal.
Mereka mengadakan rapat untuk menentukan awal bulan Ramadan dan Syawal, menjadikan masjid ini sebagai pusat pengambilan keputusan penting bagi umat Islam di Jawa Timur.
Dengan sejarah panjang dan peran strategisnya, Masjid Hilal di Nambangan tetap menjadi salah satu lokasi penting dalam pemantauan hilal di Indonesia.
Keberadaannya tidak hanya menjadi bagian dari sejarah Surabaya, tetapi juga menjadi saksi perjalanan penentuan waktu ibadah bagi umat Muslim di Jawa Timur.**(Arl)