Pemkot Baubau Peringati HUT Ke 18 Kota Baubau Dengan Ritual Adat

oleh
oleh

OBORMOTINDOK.CO.ID. BAUBAU- Dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun (HUT) Kota Baubau ke 18, Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau menggelar ritual adat Tuturuangiana Batu Poaro, Minggu (13/10), di Masjid Wameo hingga di Batu Poaro yang terletak di Pinggiran pantai sekitar Islamic Centre dan Pasar Wameo, Kecamatan Batu Puaro.

Ritual adat Tuturuangiana Batu Poaro merupakan salah satu kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya oleh Pemkot Baubau sebagai bentuk kepedulian dalam mengenal dan melestarikan sejarah.

Ritual adat Tuturuangiana Batu Poaro adalah bentuk peringatan perjalanan Guru Besar Syeik Abdul Wahid yang membawa ajaran islam pertama kali di Buton pada masa lampau.

Prosesi adat ini dihadiri Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, Sekretaris Daerah Kota Baubau, Dr. Roni Muhtar, M.Pd, Camat Batu Poaro, Lurah Wameo, perwakilan OPD, serta masyarakat Kota Baubau yang begitu antusias mengikuti kegiatan ini.

Wakil Wali Kota, La Ode Ahmad Monianse, dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa Tuturangiana Batu Poaro, dalam bahasa Wolio, dimaknai sebagai ritual penyucian adat terhadap situs budaya Batu Poaro yang memiliki nilai historis dan kultural bagi masyarakat di wilayah eks-Kesultanan Buton.

Lebih lanjut dikatakan, bagi masyarakat, ritual Tuturangiana Batu Poaro merupakan salah satu bentuk peningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT akan keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan, khususnya di bidang perikanan dan perdagangan.

Selain itu, prosesi ini juga untuk meningkatkan kepedulian dan kesatuan bangsa, nilai saling tolong menolong dan tatanan ini merupakan nilai PO-5 yang tetap dipelihara baik dimasa sekarang maupun yang akan datang.

Tak hanya itu, Monianse juga berharap seiring dengan pelaksanaan rangkaian Festival Keraton Kesultanan Buton dapat meningkatkan sektor ekonomi riil dan usaha masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan melalui sektor pariwisata.

BACA JUGA:  Kadis Kominfo Sulawesi Tengah Laporkan Hasil Monitoring dan Evaluasi KIP dan SP4N Lapor

Ia juga menghimbau seyogyanya ritual adat Tuturangiana Batu Poaro menjadi pelajaran dan hikmah bagi generasi sekarang dan akan datang untuk bersama-sama membangun Kota Baubau yang maju, sejahtera dan berbudaya.(dw