OBORMOTINDOK.CO.ID. Palu– Potensi zakat di Sulawesi Tengah diestimasi oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mencapai 1,96 triliun rupiah per tahun, hampir menyamai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sulawesi Tengah tahun 2023 yang sebesar 2 triliun rupiah.
Gubernur Rusdy Mastura, melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Dr. Fahruddin, S.Sos, M.Si, mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menjadi teladan dalam berzakat.
“Sehingga zakat bukan lagi sebagai kewajiban, tetapi menjadi gaya hidup umat Islam yang dilaksanakan untuk meraih ridho Allah SWT,” ajaknya kepada ASN dalam acara Sosialisasi Penguatan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di gedung Pogombo, Jumat (12/7).
Acara tersebut dihadiri oleh sekretaris dinas/badan dan bendahara gaji pada perangkat daerah di lingkup Provinsi Sulawesi Tengah. Pemerintah daerah telah memberikan ruang bagi ASN untuk mengeluarkan zakat melalui UPZ di tiap perangkat daerah.
Zakat yang terkumpul akan disetor ke Baznas dan disalurkan kepada yang berhak menerima.
“Insya Allah apa yang kita titipkan kepada Baznas ini amanah,” ujar Fahruddin, seraya mengapresiasi kegiatan yang bertujuan meningkatkan kinerja UPZ di perangkat daerah.

Ketua Baznas Sulawesi Tengah, Prof. Dr. Dahlia Syuaib, S.H., M.A, menyatakan bahwa melalui kegiatan ini dapat diketahui kendala yang menyebabkan beberapa UPZ perangkat daerah belum optimal dalam pengumpulan zakat.
Ketidakoptimalan ini berdampak pada pengumpulan zakat dari ASN Sulawesi Tengah yang masih jauh dari harapan.
“Zakat dari ASN baru mencapai 3 miliar rupiah per tahun, padahal di daerah lain dengan jumlah yang sama bisa terkumpul per bulan,” ujarnya.
Dahlia berharap kesadaran berzakat di kalangan ASN terus meningkat, karena zakat dapat menjadi pendamping APBD dalam mengatasi masalah kemiskinan, stunting, bencana alam, dan lainnya.
“Zakat diamanatkan oleh agama dan undang-undang untuk mengentaskan kemiskinan,” pungkasnya.**
*) Ikuti berita terbaru Obormotindok.co.id di Google News