OBORMOTINDOK.CO.ID. LUWUK– PT Panca Amara Utama (PAU) bersama Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Banggai menggelar rapat evaluasi kelompok tani dalam program kerja sama di Hotel Permai, Karaton, Kecamatan Luwuk, Sabtu, 7 Desember 2024. Agenda ini tidak hanya membahas capaian program selama ini, tetapi juga menyusun rencana kerja untuk tahun 2025.
Sr External Relations Officer PT PAU, Novari Mursita, menjelaskan bahwa rapat evaluasi ini melibatkan kelompok tani binaan Dinas TPHP dan penerima bantuan dari PT PAU. Menurutnya, kerja sama ini telah membuahkan hasil yang positif, salah satunya adalah keberhasilan memanen tomat sebanyak satu ton, yang sempat menjadi sorotan di media.
“Ini adalah capaian luar biasa yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kelompok tani lainnya. Kami berharap keberhasilan ini bisa ditiru dan dikembangkan,” ungkap Novari.
Novari juga memperkenalkan program unggulan PT PAU bernama SINAPATU, yang berarti bersatu dalam bahasa Saluan. Filosofi ini mencerminkan komitmen PT PAU untuk menyatukan seluruh pemangku kepentingan dalam mendukung sektor pertanian.
Sebagai bagian dari program ini, PT PAU telah menciptakan percontohan pertanian tomat dan cabai yang melibatkan pekerja wanita. Selain itu, mereka juga mendukung kelompok Srikandi Mandiri, yang bergerak di bidang pengolahan pupuk cair.
“Kami berharap kelompok tani seperti Srikandi Mandiri dapat menjadi teladan bagi kelompok lain, baik di dalam maupun di luar Kecamatan Luwuk,” tambahnya.
Dalam diskusi, Novari juga menyoroti tantangan yang sering dihadapi oleh kelompok tani, seperti pemasaran hasil pertanian. Ia mencontohkan kelompok BUMDes Arang di Kecamatan Kintom, yang berhasil mengekspor produknya ke luar negeri, sehingga meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
“Kami ingin para petani memanfaatkan BUMDes sebagai wadah pemasaran hasil tani. Namun, untuk komoditas seperti tomat dan cabai, diperlukan riset lebih lanjut mengingat sifatnya yang mudah rusak,” jelasnya.
Novari juga menyarankan penggunaan pupuk cair dibandingkan pupuk kimia karena lebih ramah lingkungan dan memberikan dampak positif bagi kualitas tanah dan hasil panen.
Mengenai keberlanjutan program kerja sama, Novari menyampaikan rencana untuk memperpanjang masa kontrak menjadi lima tahun. Hal ini bertujuan agar program pemberdayaan dapat memberikan dampak yang lebih signifikan bagi petani binaan.
“Kami berharap kontrak berikutnya dapat dirancang untuk jangka waktu yang lebih lama, sehingga dampaknya lebih terasa bagi kelompok tani,” katanya.
Novari menutup dengan harapan agar kelompok tani binaan PT PAU dan Dinas TPHP dapat mencapai hasil yang lebih baik di masa depan. Ia juga mendorong kelompok tani untuk berbagi pengalaman dan inovasi demi menciptakan keberhasilan yang berkelanjutan.
“Kami ingin kelompok tani dari Batui, Kintom, dan Nambo melaporkan apa yang telah mereka capai. Harapannya, kelompok binaan ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi petani lain,” pungkasnya.
Dengan evaluasi dan rencana kerja yang matang, PT PAU bersama Dinas TPHP optimistis program kerja sama ini akan terus memberikan dampak positif bagi petani dan pertanian di Kabupaten Banggai. **