OLEH: SUTOPO ENTEDING

Pemilu 2024 usai sudah. Gegap gempita pesta demokrasi diwarnai dengan kampanye dialogis untuk meraih simpati rakyat (baca: pemilih) pun usai. Hasilnya sudah bisa diraba. Minimal informasi awal berdasarkan data C1 telah kantongi.

Perhitungan real count manual memang masih berlangsung. Saat ini, tengah berlangsung perhitungan di tingkatan KPU Banggai.

Walaupun sedang proses perhitungan, tapi sudah terbaca pemenangnya. Jika Pemilu 2019, PDI Perjuangan menjadi pemenangnya, maka tidak di Pemilu 2024 ini. Partai Golkar mengembalikan kejayaannya sebagai peraih suara terbanyak mengungguli rivalnya PDI Perjuangan.

Berdasarkan data C1, Partai Golkar Banggai mengklaim (disebut klaim karena belum ada keputusan KPU Banggai) telah mengunci 12 kursi dari 35 kuota kursi di Parlemen Teluk Lalong.

Dengan perolehan 12 kursi itu, maka ‘palu sidang’ DPRD Banggai akan kembali ke rengkuhan Partai Golkar Banggai.

Yang menarik adalah siapakah kandidat kuat bakal menjadi orang nomor satu di lembaga penyalur aspirasi rakyat Banggai itu? Ya, tentu saja pemegang mobil DN 3 C adalah satu di antara mereka para wakil rakyat asal Partai Golkar Banggai.

Menariknya, karena dari sejumlah duta Partai Golkar Banggai, tak terdapat nama Ketua DPD, Benyanto Tamoreka. Berbeda ketika nama Benyanto Tamoreka berada di daftar calon penghuni Parlemen Lalong. Tentu tak akan memunculkan analisis. Benyanto berikhtiar ‘tarung’ berebut kursi DPR RI Dapil Sulteng.

Dari 12 caleg partai berlambang pohon beringin rindang yang bakal berstatus wakil rakyat itu, terdapat beberapa nama. Mereka adalah para petinggi Partai Golkar. Seperti, Saripudin Tjatjo, Irwanto Kulap, Lisa Sundari.

Selain nama-nama itu, muncul pula nama Muh. Panji Syahputra dan Helton Abd. Hamid. Nama Panji kian santer dibicarakan di ruang-ruang publik, karena dinilai dari kalangan milenial dan Gen Z yang berpotensi membesarkan partai ini.

Nama Panji dan Helton dikaitkan kedekatan hubungan batih dengan Bupati Banggai serta Ketua DPD Partai Golkar Banggai, Benyanto Tamoreka.

Tentang mekanisme penentuan pimpinan dewan DPP Partai Golkar menerbitkan surat edaran. Surat edaran DPP Golkar dengan nomor: B 93/2009 tertanggal 31 Juli 2009 itu berisi pedoman dan penyiapan pimpinan DPRD.
Sejumlah kriteria telah digariskan untuk diajukan sebagai calon pimpinan dewan antara lain; memiliki kemampuan melaksanakan tugas sebagai ketua/wakil ketua DPRD dan berpengalaman menjadi anggota dewan.

Selain soal pengalaman dan memiliki kemampuan, calon pimpinan dewan harus terbebas dari masalah hukum dan berpendidikan minimal sarjana (S1) atau sederajat. Calon pimpinan DPRD tidak pernah terlibat masalah hukum.
Mekanisme dan syarat internal penentuan ketua dewan di daerah tak lagi menjadikan faktor jumlah perolehan suara pada Pemilu sebagai pertimbangan utama.

Meskipun telah ada ketentuan itu, tapi dalam penentuan siapa yang berhak menjadi ketua atau wakil ketua dewan tetap berproses dibahas di rapat pleno. Bahkan, bisa voting.

Berdasarkan gambaran kriteria umum itu, maka beberapa nama bersyarat. Pertama adalah Saripudin Tjatjo.

Om Arif-sapaan karibnya menjabat sebagai Wakil Ketua I, DPD Partai Golkar Banggai. Selain menduduki level atas di komposisi kepengurusan partai, Om Arif kaya pengalaman. Ia satu-satunya duta Partai Golkar di Parlemen Teluk Lalong yang telah menjalani empat periode keanggotaan. Dan saat ini, akan kembali menjalani periode ke limanya.

Ia terpilih sebagai wakil rakyat sejak tahun 2004. Artinya, sudah 20 tahun ia menyandang status sebagai wakil rakyat. Demikian pula dengan syarat minimal berpendidikan strata satu. Om Arif bergelar Sarjana Hukum (SH).

Selain indikator-indikator itu, Om Arif rupanya belum pernah bergabung ke partai politik lain. “Bahkan, kalau pun hanya saya dan istri saja, saya tetap di ‘kuning’ (Partai Golkar, red),” ungkap Saripudin Tjatjo menggambarkan militansinya terhadap partai ini.

Nama berikutnya adalah Irwanto Kulap. Wanto-begitu ia disapa saat ini menjabat sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar Banggai.

Pengalaman Wanto, Ketua Komisi I, DPRD Banggai juga tak diragukan. Ia telah menjalani status wakil rakyat selama tiga periode. Dan sekarang, Wanto akan menjalani periode ke empatnya.

Wanto yang pernah menjalani program pertukaran pemuda Indonesia di negeri tirai bambu itu bergelar Sarjana Pertanian (SP).

Kepiawaiannya membangun komunikasi dengan masyarakat menjadikan Wanto sebagai pendulang suara terbanyak yang tak hanya di internal Caleg Partai Golkar Banggai, tapi seluruh caleg DPRD Banggai. Ia mampu mengumpulkan suara mencapai 6.655 (sumber data KPU.go.id versi 26 Februari 2024 pukul 23.00 Wita, progres 288 dari 350 TPS/82,29 persen).

Setali tiga uang dengan Om Arif, Wanto belum pernah terjerat kasus hukum.

Nama berikutnya Srikandi Partai Golkar. Dia adalah Lisa Sundari. Lisa adalah Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Banggai, organisasi sayap Partai Golkar.

Lisa Sundari dipastikan menempati kursi Dewan Banggai setelah sukses mendulang suara
3.711 (sumber data KPU.go.id versi 26 Februari 2024 pukul 23.00 Wita, progres 288 dari 350 TPS/82,29 persen).

Lisa mendapatkan jatah kursi ke tiga Partai Golkar di Dapil II Banggai. Kesuksesan para caleg Partai Golkar Dapil II Banggai meraih suara sifnifikan menghantarkan partai ini menyumbang 4 bahkan kemungkinan 5 dutanya ke Parlemen Teluk Lalong.

Jika ditilik dari segi pengalaman, Lisa juga boleh diadu. Meskipun tak terpilih pada helatan Pemilu 2019, Lisa Sundari di periode sebelumnya merupakan wakil rakyat dari partai yang sama.

Istri Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Luwuk, Dokter Yusran ini memiliki latar belakang pendidikan strata dua. Lisa Sundari bergelar MM.Sip.

Demikian halnya dengan dua rekannya Om Arif dan Wanto, Lisa Sundari belum pernah terjerat kasus hukum.

Nama berikutnya yang santer dibahas di ruang publik adalah Muh. Panji Syahputra. Putra Bupati Banggai, Amirudin Tamoreka ini digadang-gadang layak menjadi pimpinan Dewan Banggai.

Kaum milenial dan Gen Z jadi alasan. Keberhasilan Prabowo menggaet Gibran Rakabuming Raka sebagai pendampingnya di kontestasi Pilpres 2024, kian meneguhkan citra kaum milenial.

Panji memang pendatang baru di kancah politik di kabupaten bermotto ‘Momposaangu Tanga Mombulakon Tano’. Walaupun berstatus pendatang baru, tapi Panji menunjukkan kemampuannya meraih simpati publik di daerah pemilihan ‘neraka’.

Panji mengoleksi 2.003 suara (sumber data KPU.go.id versi 26 Februari 2024 pukul 23.00 Wita, progres 288 dari 350 TPS/82,29 persen). Kepastian Panji Syahputra merebut satu tiket ke Parlemen Teluk Lalong setelah Partai Golkar Banggai Dapil I mengumpulkan suara 8.961 (sumber data KPU.go.id versi 26 Februari 2024 pukul 23.00 Wita, progres 288 dari 350 TPS/82,29 persen). Dengan raihan suara itu, maka Partai Golkar akan mengirimkan 2 dutanya ke Dewan Banggai.

Panji dikenal low profile. Analisanya, di tangan Panji, Partai Golkar Banggai akan terus berjaya, karena dipegang kalangan milenial. Apalagi, kemampuan komunikasinya dengan masyarakat cukup erat.

Tak hanya Panji yang digadang-gang, namun Helton Abd. Hamid pun tak luput dari perbincangan. Baik Panji maupun Helton, dikaitkan dengan sebab hubungan batih.

Helton menjadi motor pendulang suara Partai Golkar di Dapil IV. Helton berhasil mengoleksi 2.464 suara (sumber data KPU.go.id versi 26 Februari 2024 pukul 23.00 Wita, progres 288 dari 350 TPS/82,29 persen).

Ia menempati posisi teratas perolehan suara internal Caleg Partai Golkar Dapil IV. Dengan akumulasi 13.211 suara (sumber data KPU.go.id versi 26 Februari 2024 pukul 23.00 Wita, progres 288 dari 350 TPS/82,29 persen) itu, Partai Golkar akan mengirimkan dua dutanya.

Helton ikut menjadi perbincangan kandidat ketua Dewan Banggai itu dikaitkan dengan hubungan batih dengan Ketua DPD Partai Golkar Banggai. Benyanto adalah adik kandung Helton. Hal serupa juga terjadi pada Panji Syahputra dengan dalih hubungan batih.

Proses pengusulan calon ketua dewan akan bermula dari pengajuan DPD II Partai Golkar Banggai ke DPD I Partai Golkar Sulteng. Dari Golkar Sulteng, diteruskan ke DPP Partai Golkar. DPP-lah yang menentukan siapa yang berhak menduduki posisi orang nomor satu di lembaga penyalur aspirasi rakyat Banggai.

Namun perlu diingat! Selain partai politik menelurkan kriteria persyaratan, ada pula yang sifatnya diskresi. Tabe’

Tanah Babasal 27/2/’24’

 

 

Phian