Staf Ahli Bupati Banggai Tinjau Kesiapan Dapur Sehat Dukung Program Makan Bergizi Gratis di Batui

oleh
Penulis: Gufran Sabudu  |  Editor: Redaksi

OBORMOTINDOK.CO.ID. BANGGAI– Staf Ahli Bupati Banggai Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pengembangan Wilayah, Drs. Amin Jumain, meninjau langsung kesiapan Dapur Sehat untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kelurahan Bakung, Kecamatan Batui, Senin (8/9/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Amin Jumain didampingi Sekretaris Camat Batui, Ambodalle Dg. Manessa, sekaligus berdialog dengan pengurus dapur MBG mengenai progres pembangunan dan kesiapan operasional.

BACA JUGA:  Bupati Rais Adam Lantik 88 Pejabat Struktural dan Fungsional Lingkup Pemkab Bangkep 

Hasil tinjauan menunjukkan bahwa kesiapan Dapur Sehat sudah hampir mencapai 100 persen.

“Kalau melihat dari persiapan, sarana prasarana dan gedung sudah hampir 100 persen siap. SDM juga sudah direkrut, bahkan kepala dapurnya sudah ada,” ungkap Amin Jumain.

Secara terpisah, Badan Gizi Nasional (BGN) telah melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) perdana di sejumlah sekolah di Kecamatan Batui pada pagi hari yang sama.

BACA JUGA:  Cabuli Pasien, "Dukun Palsu" di Batui Terciduk Polisi

Pantauan di lapangan menunjukkan setidaknya dua sekolah telah menerima distribusi makanan bergizi, yaitu SDN Inpres 5 Batui dan SMAN 1 Batui.

Program MBG merupakan salah satu upaya pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penguatan gizi anak sekolah.

Selain itu, program ini juga dirancang untuk: Memberdayakan UMKM lokal, Mendorong ekonomi kerakyatan, Menggunakan bahan pangan dari sumber lokal, Mendukung pertumbuhan ekonomi daerah

BACA JUGA:  Isu Netralitas ASN di Toili Raya Mencuat, Mahasiswa FISIP Unismuh Luwuk Berikan Penjelasan

Program serupa telah diterapkan di berbagai negara. Di Amerika Serikat dikenal dengan National School Lunch Program, di India dengan Mid-Day Meal Scheme, dan di Afrika dikenal sebagai Homegrown School Feeding.

Di Indonesia, Program MBG resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025 dan dilaksanakan secara bertahap mulai dari PAUD hingga SMA/sederajat di seluruh wilayah kabupaten/kota, dengan memperhatikan kesinambungan fiskal dan pemanfaatan bahan pangan lokal. (sal)