OBORMOTINDOK.CO.ID. Palu– Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, menegaskan bahwa integritas Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah kunci utama dalam mencegah praktik korupsi di lingkungan pemerintahan.
Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan Sosialisasi Antikorupsi dan Pengendalian Gratifikasi yang digelar oleh Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) di Ruang Polibu Kantor Gubernur, Selasa (8/7).
“Selama kita menjunjung tinggi integritas, maka kita akan terhindar dari berbagai tindakan yang merugikan negara,” ujar Gubernur Anwar Hafid.
Ia menjelaskan bahwa integritas tidak hanya soal kejujuran, tetapi juga tercermin dari pelayanan publik yang transparan dan akuntabel. Masyarakat, menurutnya, berhak mengetahui informasi terkait waktu pelayanan, biaya yang dikenakan, dan syarat-syarat administrasi yang dibutuhkan. Hal ini bertujuan agar tidak ada celah terjadinya penyimpangan atau korupsi dalam birokrasi.
“Melayani masyarakat dengan baik adalah bagian dari integritas,” tegasnya.
Dalam kerangka 9 program strategis BERANI yang digagas Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Gubernur Anwar Hafid menyebutkan bahwa BERANI Berintegritas sengaja ditempatkan pada urutan terakhir sebagai kunci utama keberhasilan delapan program lainnya.
“Sebagus apapun 8 program BERANI, kalau tidak dikunci dengan BERANI Berintegritas, maka semua akan sia-sia,” jelasnya.
Tak hanya itu, Gubernur Anwar Hafid juga memperkuat nilai-nilai integritas ASN dengan pendekatan religius melalui program BERANI Berkah. Program ini mendorong ASN untuk menghentikan aktivitas pekerjaan saat adzan berkumandang, dan segera melaksanakan salat tepat waktu.
Menurutnya, kedisiplinan dalam beribadah akan membentuk kedisiplinan dalam bekerja, yang pada akhirnya memperkuat karakter ASN dalam memberikan pelayanan yang bersih dan profesional.
“Ini bagian dari ikhtiar kami membentuk karakter ASN yang berintegritas tinggi,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Dr. Ir. Wawan Wardiana, M.T menyampaikan apresiasi dan dukungan atas langkah Gubernur Anwar Hafid dalam membangun budaya antikorupsi di lingkungan ASN.
Ia menegaskan bahwa upaya pencegahan korupsi bukan hanya tugas KPK, tetapi merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa.
“Kami sangat mendukung langkah Gubernur Sulteng. Pencegahan korupsi harus melibatkan semua pihak, termasuk ASN,” ujarnya.
Wawan Wardiana juga memperkenalkan strategi antikorupsi KPK melalui slogan “JUMAT BERSEPEDA KK”, yang merupakan akronim dari nilai-nilai integritas, yakni: Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Berani, Sederhana, Peduli, Disiplin, Adil, dan Kerja Keras.
“Kalau nilai-nilai ini tertanam, diamalkan, dan disebarkan di lingkungan sekitar, maka insya Allah budaya korupsi bisa kita hapus,” imbuhnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes, Sekretaris Daerah Provinsi Dra. Novalina, M.M, para kepala OPD, inspektur provinsi dan kabupaten/kota, serta para penyuluh antikorupsi dan mitra kerja pemerintah.**






