OBORMOTINDOK.CO.ID. Palu– Dalam 100 hari kerja pemerintahan Gubernur Haji Rusdy Mastura dan wakilnya Ma’mun Amir dalam mengelola Sulawesi Tengah periode 2021-2024, banyak dirasakan masyarakatnya.

Yang jelas dirasakan masyarakat aala capaian Gubernur dan wakilnya dalam mengelola keadaan pascabencana.
Ada tiga peristiwa bencana yang menjadi fokus perhatian Gubernur Rusdy Mastura dan wakilnya ini. Ketiga bencana itu adalah bencana alam, gempa bumi, tsunami, likufaksi yang terjadi pada 28 September 2018; kedua bencana non alam Covid -19; dan ketiga bencana kemanusian di Kabupaten Poso.

Untuk peristiwa bencana, Gubernur megambil langkah taktis dengan membantu Kota Palu, Sigi, dan Donggala untuk pengadaan lahan:

Bantuan kepada Kabupaten Sigi Rp6.000.000.000.

Bantuan kepada Kabupaten Donggala Rp12.150.000.000.

Bantuan kepada Kota Palu, untuk Huntab Petobo dan Jembatan IV Palu Rp37.000.000.000.

Biaya pematangan lahan pembangunan Huntab Talise dan Tondo Rp3.500.000.000.

Pembebasan lahan pembangunan SPAM Rp2.628.319.500.

Kedua, penyelesaian dampak bencana Covid-19 di Sulawesi Tengah dengan melaksanakan 3 kebijakan strategis dalam menyelesaikan bencana antara lain:

Penanganan penurunan penularan Covid dicapai melalui penerapan Instruksi Menteri Dalam Negeri dengan menetapkan Instruksi Gubernur, terus memastikan kabupaten, kecamatan, desa, dan kelurahan menerapkan protokol kesehatan.

Melaksanakan kebijakan pemulihan ekonomi, melalui penyaluran beras pemerintah di Bulog kepada 10.800 KK, kemudahan penyaluran kredi, dengan skema bunga rendah dan tanpa angunan dengan plafon di bawah 100 juta.

Memastikan PEN, sehingga pemerintah dapat berjalan dengan alakosi PEN 200 M lewat Bank Sulteng dan kerja sama dengan Indofood untuk pemberdayaan petani dengan luas tanam seluas 2000ha. Kita bersyukur dengan kerja keras dan melalui dukungan TNI, Polri, Bupati /Walikota , saat ini kita sudah berada pada PPKM Level 3 dan 2.

Capaian ini sejalan dengan visinya, “gerak cepat menuju Sulteng lebih sejahtera dan lebih maju”.

Visi tadi dijabarkan dalam sembilan misinya:

Meningkatkan Kualitas Manusia Provinsi Sulawesi Tengah melalui reformasi Sistem Pendidikan dan Kesehatan Dasar.

Mewujudkan reformasi birokrasi, Supermasi Hukum dan penegakkan nilai-Nilai kemanusiaan dan HAM.

Mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan penguatan kelembagaan.

Mewujudkan peningkatan pembangunan infrastruktur daerah.

Menjalankan pembangunan masyarakat dan wilayah yang merata dan berkeadilan.

Menjaga harmonisasi manusia dan alam, antar sesama manusia sebagai wujud pembangunan berkelanjutan.

Melakukan sinergitas kerjasama pembangunan antar daerah bertetangga sekawasan maupun di dalam Provinsi Sulteng dan di luar Provinsi bertetangga.

Meningkatkan Pelayanan Publik bidang pendidikan dan kesehatan berbasis pada teknologi Informasi yang integrasi dan dijalankan secara sistimatis dan digital.

Mendorong pembentukan daerah otonom baru (DOB) agar terjadi percepatan desentralisasi pelayanan dan peningkatan lapangan kerja dan peningkatan produktivitas sektor unggulan daerah.(fn)

Phian