OBORMOTINDOK.CO.ID – Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan investor pasar modal di Provinsi Sulawesi Tengah terus menunjukkan peningkatan seiring  sosialisasi dan edukasi yang masif dilakukan.

Kepala BEI Perwakilan Sulawesi Tengah Putri Irnawati di Palu, Senin 31 Januari 2022, menjelaskan, berdasarkan catatan pihaknya pada tahun 2021 jumlah investor berinvestasi yang melantai di bursa saham kurang lebih 13.131 single investor identification (SID).

“Sulteng ketambahan 7.600 lebih investor baru periode tahun lalu, dan di tahun 2022 jumlah investor dapat bertambah lebih signifikan,” kata Putri.

Menurutnya, program sosialisasi maupun edukasi masih menjadi kegiatan prioritas, sebab masih banyak masyarakat yang belum mengetahui serta memahami maupun belum memiliki pengalaman berinvestasi di pasar modal.

Sehingga, di tahun ini pihaknya menyasar semua lini untuk menggerakkan masyarakat ikut bergabung dalam di bursa saham, yang mana dalam proses bergabung tidak membutuhkan waktu lama, karena dilakukan melalui sistem daring.

Oleh karena itu, berinvestasi di kanal ini cukup mudah diakses dan tidak membutuhkan modal besar. Dengan modal Rp100 ribu, masyarakat sudah bisa membeli saham dan tercatat sebagai ISD, yang mana pengawasan investasi di pantau langsung Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Selain investor, kami juga berupaya melebarkan sayap membuka galeri investasi. Yang mana saat ini BEI Sulteng telah memiliki 10 galeri investasi di tempatkan di kampus, sekolah dan sebagainya sekaligus sebagai sarana pembelajaran/edukasi bagi masyarakat,” papar Putri.

Pada kegiatan pasar modal di Sulteng, katanya, BEI juga didukung sejumlah perusahaan sekuritas sebagai mitra kerja.

Di mana, catatan transaksi rata-rata per bulan tahun lalu di provinsi ini kurang lebih Rp550 miliar yang masih di dominasi oleh kalangan investor muda usia 18-25 tahun.

“Kami berharap rata-rata transaksi tahun ini lebih dari sebelumnya. Meskipun kondisi ini masih di tengah pandemi COVID-19, namun tidak mengganggu konstalasi pasar modal. Buktinya transaksi per bulan cukup tinggi,” ucap Putri.

Ia menambahkan, masyarakat harus memiliki literasi yang cukup terhadap setiap kegiatan investasi, apa lagi kondisi saat ini banyak tawaran-tawaran investasi dari berbagai kanal khususnya secara daring.

Sebab, tidak sedikit kasus penipuan muncul mengatasnamakan investasi bertaraf internasional daring.

“Artinya, pemahaman yang cukup, dan kejelian memilih memilih wadah sangat penting, supaya terhindar dari yang namanya investasi bodong,” demikian Putri. *

Sumber: Antara

Phian