BNI Siap Salurkan Dana KUR Untuk Pengembangan Jagung di Morowali Utara

oleh
oleh

OBORMOTINDOK.CO.ID. Kolonodale- Bank BNI siap mengucurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) miliaran rupiah kepada para petani di Kabupaten Morowali Utara yang siap mengembangkan budidaya jagung lewat pola kemitraan dengan pihak swasta yang bertindak sebagai penjamin (offtaker).

“Kami siap membiayai dan kami akan memberikan kemudahan-kemudahan untuk merealisasikan skema pembiayaan budidaya jagung ini,” kata Pemimpin Cabang BNI Parigi Raymon B Kamasaan, baru-baru ini.

Pernyataan itu dikemukakannya pada pertemuan teknis antara para Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dengan pihak swasta yang akan bertindak selaku ‘offtaker’ dan Bank BNI yang dipimpin Bupati Morut Delis J. Hehi.

Hadir dalam pertemuan itu Kadis Pertanian Abbas Mato’ori, Kadis Perikanan Yunber Bamba dan Plt Ketua Bappeda Gerson Tandi serta dua staff khusus Bupati Morut.

Pola kerja sama dalam budidaya jagung ini adalah petani mengolah lahannya masing-masing dan akan mendapat dukungan pembiayaan dengan skema KUR Bank BNI yang dijamin oleh ‘offtaker’.

Setiap hektare diperkirakan akan mendapat dukungan KUR sebesar Rp14 juta/ha, dimana Rp8 juta untuk biaya budidaya dan selebihnya biaya hidup untuk petani.

Biaya budidaya ini akan ditangani oleh ‘offtaker’ yang akan menyediakan mesin pengolah lahan, benih, pupuk dan obat-obatan. Sedangkan soal pasar, petani dan ‘offtaker’ akan membicarakan dan menyepakati harga tertinggi dan harga terendah.

“Kami akan menjamin bahwa petani peserta kemitraan akan menikmati harga yang wajar,” kata Edward Tanari, wakil perusahaan yang akan menjadi ‘offtaker’ dalam program kemitraan ini.

Selain itu, kata Edward, semua lahan yang disertakan dalam program ini akan dipertanggungkan pada perusahaan asuransi seperti PT. Jasindo.

Bupati Morut Delis J. Hehi mengapresiasi Bank BNI yang memberikan dukungan pembiayaan terhadap program penting ini.

BACA JUGA:  Universitas Tompotika Luwuk Kunjungi DSLNG

“Program ini sangat penting dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional, mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengentasan kemiskinan serta memperkecil lahan-lahan tidur atau kurang produktif,” ujar Delis.

Hingga saat ini, sudah tercatat satusan warga dengan areal sekitar 1.300 hektare yang mencatatkan diri mengikuti program kemitraan ini.

Delis berharap, dalam dua bulan ke depan, program ini sudah mulai berjalan dengan target minimal 200 hektare tiap bulan.

Ia juga berharap para Kepala BPP dan penyuluh lapangan, segera melakukan sosialisasi kepada para petani yang sudah mendaftarkan diri, sementara ‘offtaker’ dan Bank BNI mempersiapkan dokumen kerja sama untuk penjaminan KUR. (MC)