OBORMOTINDOK.CO.ID. Luwuk– Bupati Banggai Haji Amirudin menegaskan, pemerintah berkomitmen menurunkan prevalensi stunting 30,8 persen 2018 menjadi 14 persen tahun 2024.

“Target ini menghendaki perubahan yang cukup besar atau sekitar 3% setiap tahun,” kata Bupati sewaktu mengadiri workshop Program Penanganan Stunting di Kecamatan Batui Selatan, dalam rangka studi penanganan stunting dan peningkatan kualitas kesehatan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin Makassar dan Pemerintah Kabupaten Banggai.

Kegiatan ini juga hasil kerja sama pemerintah dengan job Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi yang berkait dengan studi penanganan stunting dan peningkatan kualitas kesehatan di area operasi Job Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi, yang di selenggarakan di Ballroom Hotel Santika Luwuk.

Bupati mengatakan, Kabupaten Banggai adalah daerah yang pertama kali masuk dalam 10 kabupaten program penanggulangan stunting di Indonesia pada tahun 2018.

Menurut Bupati, stunting di kabupaten ini terus bergerak turun dan menjadi 31,9% pada tahun 2018 (riskesdas). 

Namun, tambah Bupati, masih ditemukan beberapa desa mengalami prevalensi stunting pada anak balita di atas 30%.  Salah satu kendalanya, karena kondisi sanitasi dan air bersih.

Hadir pada kesempatan tersebut adalah guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin Makassar Prof. dr. Veni Hadju, MSc, PhD, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Aminuddin Syam, SKM., M.Kes.,M. Ed. Ed., mewakili managemen JOB Hidayat Monoarfa ST, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banggai Syamsuarni Amirudin, Kepala OPD berkait, penyuluh PKK, serta pelaku UMKM.(ydi)

ombatui