OBORMOTINDOK.CO.ID. MORUT- Belasan guru honorer di sekolah negeri dan swasta yang dinaungi Kementerian Agama di Kabupaten Morowali Utara, terpaksa harus menemui Bupati Morowali Utara Delis J. Hehi, untuk mengadukan nasib mereka.

Para guru-guru honor Kemenang itu semuanya berasal dari Kecamatan Bungku Utara. Kedatangan mereka itu mewakili 90 orang guru honor sekolah Kemenag dengan harapan ada peningkatan status mereka sebagai pegawai.

Kata juru bicara, Darwito, ia mengemukakan harapan dan permintaan mereka kepada Bupati Delis J. Hehi, agar mereka bisa dijadikan guru kontrak daerah dengan alasan mereka sudah cukup lama mengabdi sebagai guru honor dengan surat keputusan dari sekolahnya masing-masing.

“Dengan status kami seperti ini, kami menerima honor paling tinggi Rp300.000/bulan,” ujar Darwito.

Alasan lain juga diungkapkan, mereka mengeluh karena tidak bisa mendaftar untuk mengikuti seleksi menjadi pegawai negeri dengan status PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) karena aplikasi yang berbeda.

“Sebagai guru sekolah Kemenang, setiap kali kami mencoba mendaftar melalui aplikasi khusus untuk seleksi PPPK, permohonan kami selalu ditolak dengan catatan: anda tidak terdaftar dalam dapodik,” ujar salah seorang guru honor sekolah Kemenag yang hadir dalam pertemuan itu.

Menanggapi adanya keluhan dari para tenaga pendidik honorer tersebut, Bupati Delis, mengatakan, akan mengonsultasikan dulu permintaan guru-guru honor itu dengan pihak Kemenag. Jika memungkinkan dan tidak melanggar ketentuan, maka permintaan para guru honor bisa diakomodasi sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. (MC)

Phian