OBORMOTINDOK.CO.ID – Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) bersama Bappeda Litbang Kabupaten Banggai tengah mengembangkan Portal Satu Data Banggai yang mulai disosialisasikan kepada seluruh perangkat daerah, Selasa 23 November 2021.

Bupati Banggai Amirudin Tamoreka dalam pernyataan tertulisnya dalam sosialisasi satu data ini memerintahkan instansi berkait segera membentuk forum satu data sebagai wadah komunikasi dan koordinasi daerah untuk mendukung penyelenggaraan Satu Data Indonesia.

Sosialisasi Portal Satu Data yang dilangsungkan di Hotel Swissbell ini, Dinas Kominfo menghadirkan ahli data dan statistik, yakni Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas bidang Pemerataan dan Kewilayahan yang juga Koordinator Satu Data Indonesia Tingkat Pusat, Oktorialdi, Kepala Deputi bidang Metodologi dan Informasi Statistik Badan Pusat Statistik Nasional, Imam Machdi, dan Peneliti e-Government Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Toni Dwi Susanto.

Bupati yang membuka sosialisasi mengatakan bahwa tata kelola data oleh pemerintah melalui penyelenggaraan Satu Data Indonesia adalah kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.

“Maka dari itu, bekerja berdasarkan data adalah tugas yang harus dilaksanakan, karena data akan menjadi dasar dan bahan pertimbangan pemerintah dalam mengambil suatu keputusan atau kebijakan,” ujar Bupati Amirudin.

Kehadiran Bupatidi situ mendapat apresiasi dari Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas Oktorialdi.

Dia mengatakan, interaksi antarinstansi baik di kementerian, provinsi, maupun kabupaten/kota membutuhkan peran kepala daerah.

“Perintah langsung dari bupati sangat sangat mempercepat pelaksanaan satu data.”

Dalam paparan materi yang dia sampaikan secara online itu, Oktorialdi berharap Satu Data tidak hanya mendorong integrasi data, tapi juga mendorong layanan pemerintah.

Dia mengambil contoh program perlindungan sosial oleh pemerintah pusat.

“Bagaimana kita, dengan banyaknya program perlindungan sosial terintegrasi antarkementerian, sehingga jelas tidak ada tumpang tindih dan jelas sasarannya. Melalui apa? Melalui standarisasi tata kelola data dan interoperabilitasnya.”

“Jadi kita saling sharing data. Itu menjadi prinsip di satu data,” tambahnya.

Menurut Oktorialdi, sekarang ini banyak penghasil data yang belum dikelola secara terintegrasi.

Di samping itu, kataya, sekarang ini masih banyak ragam referensi dan standar data maupun metodologi tata kelola data yang  belum berstandar.

Dengan Satu Data Indonesia bertujuan untuk mengatur tata kelola data dalam upaya mendukung perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan.

“Ujung-ujungnya adalah kita menjamin ketersedian data yang akurat,” katanya. *

 

Phian