OBORMOTINDOK.CO.ID – Bupati Banggai Haji Amirudin, Senin (18/10/2021) membuka Gebyar Museum yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan setempat.

Dalam Gebyar Museum itu diisi antara lain lomba mendongeng, pidato bahasa daerah, lomba lagu nasional, serta permainan rakyat seperti patengka, gasing, congklak, ponti/biya-biya untuk  kalangan siswa/i sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, sekolah menengah pertama, dan madrasah tsnawiyah.

Bupati Banggai mengatakan budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh kelompok orang lalu diwariskan dari generasi ke generasi.

Budaya terbentuk dari banyak struktur yang rumit, termasuk sistem agama, politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Bahasa sebagaimana budaya, kata Bupati adalah bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.

Dalam perjalanan kehidupan manusia di Kabupaten Banggai, ujar Bupati, telah membawa warisan budaya masa lalu yang sangat mempengaruhi sikap dan memberi warna perilaku serta pola kehidupannya.

Warisan budaya masa lalu dari manusia yang hidup di Banggai ini bisa dilihat pada adat kebiasaan dan upacara-upacara adat yang semuanya ada kaitan dengan kepercayaan agama dan suku.

Kenyataannya era sekarang ini, tamba Bupati, generasi muda hanya suka memperhatikan setiap prosesi upacara adat yang berlangsung tanpa mengetahui budayanya.

Selain itu, generasi muda sudah tidak mengetahui bahasa daerah yang dituturkan pada waktu upacara adat atau penyambutan tamu.

“Berkaitan dengan kegiatan ini Pemerintah Daerah Banggai telah memprogramkan pengembangan nilai-nilai kearifan lokal antara lain penyiapan mata pelajaran pilihan nilai-nilai kearifan lokal lewat pendidikan formal dan nonformal serta pelibatan nilai-nilai lokal dalam acara memperkenalkan nasional sebagai nilai-nilai upaya luhur masyarakat Banggai,” tutur Bupati.

Bupati H. Amir mengharapkan agar kegiatan ini hendaknya dijadikan satu wahana untuk menggali bakat serta minat peserta sekaligus melahirkan generasi muda yang memiliki kemampuan sehingga dapat dijadikan aset daerah pada event-event yang lebih besar lagi di masa mendatang.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Hj Nurjalal, tujuan gebyar museum ini adalah untuk menumbuhkembangkan kecintaan anak-anak kepada museum sebagai pusat informasi tentang sejarah Kabupaten Banggai.

Di dalam museum itu ada berbagai koleksi benda bersejarah. Dengan begitu kesan museum penghias kota dan tempat menyimpan benda-benda kuno terkikis habis.

“Kegiatan ini juga untuk melestarikan kembali budaya babasalan yakni mendongeng dan pidato dalam bahasa Banggai, Balantak, Saluan, dan Andio, Juga menyanyi lagu nasional dan permainan rakyat, yang pada hari ini sudah tidak digandrungi oleh generasi muda kita yang notabenya adalah anak didik kita,” tuturnya.

Turut hadir Wakil Ketua I DPRD Banggai, Kadis Pendidikan, pimpinan OPD, Rektor Unismuh, lembaga adat, Ketua PGRI, koordinator dan kepala sekolah, pimpinan sanggar, dewan juri,  guru, serta peserta lomba. *

Phian