OBORMOTINDOK.CO.ID. Morut– Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menunda peningkatan proyek jalan yang sudah dianggarkan sebelumnya melalui APBD 2022.

Proyek itu ada pada jalan darat dari Beteleme, Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali Utara (Sulteng) tujuan menuju Desa Nuha, tepatnya di tepian Danau Matano, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

“Penanganan jalan tersebut sebenarnya sudah dianggarkan tahun 2022 ini, tapi Pemprov Sulteng mengalami pemotongan anggaran sebesar Rp.80 miliar sehingga ruas jalan ini menjadi salah satu kegiatan yang ditunda,” kata Syaifullah Djafar, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Pemprov Sulteng saat dihubingi media ini beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan bahwa sebenarnya disain teknis detail (Disain Engineering Detail-DED) proyek ini sudah siap, tapi karena ada pemangkasan anggaran, terpaksa penanganannya dipending.

Syaifullah tidak bisa memastikan kapan ruas jalan provinsi sepanjang sekitar 30 kilometer antara Beteleme ke batas Morut-Luwu Timur itu dapat ditangani.

Ia juga sudah beberapa kali mengusulkan ke Kementerian PUPR agar status jalan Beteleme – Nuha sepanjang sekitar 40 km itu dapat ditingkatkan menjadi jalan nasional karena posisinya yang menghubungkan langsung dua provinsi di Sulawesi yakni Sulteng dan Sulsel.

Bupati Morut Delis Julkarson Hehi menyebutkan bahwa ruas jalan ini sangat strategis di Sulawesi karena merupakan jalur ekonomi alternatif yang menghubungkan Sulsel dengan kawasan pertumbuhan ekonomi baru di Sulteng yakni Morowali dan Morowali Utara yang terkenal dengan potensi tambang nikel, kelapa sawit dan hasil laut.

Bupati Delis mengakui pernah langsung menemui gubernur dan para pejabat Dinas PUPR di Sulteng untuk memperjuangkan peningkatan beberapa ruas jalan provinsi di Morut Beteleme Nuha, Tomata Pape dan Kolonodale Soyo Jaya.

Kalau Tomata Pape dan Kolonodale Soyo Jaya bahkan sampai ke Baturube, sudah mulai ditangani Pemprov Sulteng pada 2021, tinggal ruas Beteleme Nuha yang belum tersentuh oleh pemprov.

Kondisi ruas jalan Beteleme batas Luwu Timur cukup memprihatinkan, namun dari titik batas dua kabupaten ke Desa Nuha sekitar 10 km, sudah beraspal sejak 2021 karena telah ditingkatkan oleh Pemprov Sulsel.

Akibat kondisi rusak berat itu, ruas Beteleme batas sepanjang 30an kilometer ini harus ditempuh dua sampai dua setengah jam perjalanan.

Sekitar 15 kilometer di antaranya sudah pernah diaspal pada sekitar 10 tahun lalu, namun sekarang aspal sudah rusak dan berlubang-lubang sehingga kendaraan tidak bisa meluncur cepat. Lalu sebagian lagi masih jalan tanah yang berlumpur saat musim hujan.

Ketika kondisi ruas jalan Beteleme Nuha masih bagus pada beberapa tahun lalu, bus-bus antarkota antarprovinsi rute Morowali Makassar, semuanya melintas di jalur Beteleme Nuha ini. Sudah dua hampir tiga tahun ini, bus-bus tidak lagi melintas dan terpaksa memutar lewat Taripa dan Pendolo (Sulteng), Mangkutana, Polopo, Makassar, yang selisih jaraknya mencapai 100 km lebih.

Ruas jalan Beteleme-Nuha ini melintasi sejumlah desa di Sulteng dan Sulsel yang kini sedang berkembang menjadi kawasan perkebunan kelapa sawit, karet dan kakao. (MC)

Phian