OBORMOTINDOK.CO.ID – Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang tersebar di berbagai daerah mendukung rencana pemerintah memindahkan Ibu Kota Negara  ke Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

“Ini akan menjadi bukti bahwa pembangunan yang dijalankan pemerintah tidak hanya tersentral di Pulau Jawa,” kata Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Chairil Anwar sewaktu memimpin rombongan yang terdiri dari 41 Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah ke titik nol Ibu Kota Nusantara melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa 8 Februari 2022.

Rektor Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur Bambang Setiadji mengatakan sebagian besar rektor kagum melihat lokasi Ibu Kota Nusantara.

Menurutnya, dari sisi rencana jangka pendek pembangunan atau pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur mungkin mengganggu anggaran pendapatan belanja negara (APBN), tetapi jangka panjang langkah itu dinilai penting.

Hal tersebut juga merujuk pada masalah dasar yang dihadapi Indonesia yakni ketimpangan pembangunan antara Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa, Jakarta dan luar Jakarta.

“60 persen uang berputar di Jakarta,” kata dia.

Ia berharap akan ada lima atau enam kementerian yang tidak pindah ke Ibu Kota Nusantara akan tetapi ditempatkan di Papua. Tujuannya, untuk dapat membangun Tanah Papua dan Indonesia Timur.

Bambang mengingatkan, pembangunan ibu kota sebaiknya tetap melibatkan warga asli Kalimantan Timur agar sumber daya manusia lokal dapat optimal.

“Jangan terulang orang Betawi di Jakarta. Ini yang ditakutkan,” ujarnya. *

Sumber: Antara

Phian