OBORMOTINDOK.CO.ID – Perkumpulan Penulis Indonesia, Satupena Kamis 3 Februari 2022 malam mengadakan diskusi tentang penyesuaian batas udara atau kesepakatan flight information region (FIR) antara Indonesia dan Singapura, karena kesepakatan ini memicu berbagai reaksi, misalnya tentang aspek kedaulatan dan siapa yang diuntungkan.

Diskusi yang dikemas dalam Obrolan Hati Pena #24 itu akan diadakan di Jakarta pada Kamis pukul 19.00-21.00 WIB.

Sebagai narasumbernya adalah Chappy Hakim, pendiri dan Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia. Pemandu diskusi adalah Swary Utami Dewi dan Anick HT.

Penitia penyelengara menyatakan, Presiden Joko Widodo telah mendeklarasikan bahwa sekarang FIR Jakarta telah mencakup seluruh wilayah udara kedaulatan Republik Indonesia, terutama di wilayah perairan Natuna dan Riau.

Pada detilnya, disepakati pula bahwa sebagian wilayah itu, pada ketinggian zero level sampai 37.000 feet didelegasikan kembali kepada otoritas penerbangan Singapura.

Wilayah zero level sampai 37.000 feet adalah kawasan lalu-lintas udara yang padat, dan menjadi area with a lot of benefits.

Salah satu argumen yang melatari kesepakatan itu adalah kemampuan Indonesia dalam tatakelola Air Traffic Control (ATC). Hasil audit ICAO (Organisasi Penerbangan Sipil Internasional) terakhir menjelaskan, kemampuan Indonesia ada pada level above global average.

Namun, ini masih kalah dengan standar Traffic Control Singapura. Singapura telah menjalankan sistem ATC yang bertumpu kepada ATFM, yaitu Air Traffic Flow Management System yang berbasis satelit.

Dengan ATFM ini, akurasi pengawasan lalulintas udara mereka sudah berada dalam hitungan detik. Sementara ATC yang dikelola Indonesia, tingkat akurasinya mungkin masih dalam hitungan menit.

Acara diskusi ini bisa diikuti di link zoom: https://s.id/hatipena24. Juga bisa melalui livestreaming: Youtube Channel, Hati Pena TV. Selain itu, lewat Facebook Channel: Perkumpulan Penulis Indonesia – Satupena. Disediakan sertifikat bagi yang membutuhkan. ***

Phian