OBORMOTINDOK.CO.ID. Jakarta – Dalam rangka memperkuat sinergi dan pemahaman bersama mengenai aspek keselamatan kerja, kesehatan, lingkungan hidup (K3LL), serta penerapan keteknikan yang baik dalam pengelolaan energi panas bumi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) menggelar Pertemuan Teknis K3LL dan Keteknikan Panas Bumi pada Rabu, 18 Juni 2025, bertempat di Kantor Ditjen EBTKE, Menteng, Jakarta.
Acara strategis ini dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan utama di sektor energi terbarukan, termasuk Direktur Panas Bumi Gigih Udi Atmo, Koordinator Keteknikan dan Lingkungan Panas Bumi Sahat Simangunsong, Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia, pimpinan badan usaha pengembang panas bumi, serta para kepala teknik panas bumi dari berbagai wilayah di Indonesia.
Salah satu sesi utama dalam pertemuan ini adalah pemaparan dari Direktur Utama PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling), Avep Disasmita, yang menyampaikan presentasi bertajuk “Pertamina Drilling Sustain to Generative Culture Through Strong Leadership.”
Dalam paparannya, Avep menekankan bahwa kepemimpinan yang kuat merupakan kunci utama dalam membangun budaya kerja berkelanjutan dan adaptif, terutama di tengah dinamika industri energi global yang terus berubah.
“Pertamina Drilling terus menunjukkan kapabilitas sebagai perusahaan jasa pengeboran energi kelas dunia, dengan layanan terintegrasi dari hulu hingga hilir,” ujar Avep.
Saat ini, Pertamina Drilling mengoperasikan 49 unit land rig, 2 unit offshore workover rig, dan 1 unit jack-up rig melalui skema kemitraan strategis. Operasional perusahaan terbagi dalam empat regional, yaitu: Regional 1: 30 rig, Regional 2: 7 rig, 2 offshore workover rig, dan 1 jack-up rig, Regional 3: 7 rig, Regional 4: 2 rig
Selain di dalam negeri, Pertamina Drilling juga telah menjejakkan kaki di pasar internasional melalui penyediaan layanan non-rig di Malaysia dan proyek migas di Timor Gap, Timor Leste. Kolaborasi strategis dengan sejumlah perusahaan besar seperti Medco, Tomori, dan ExxonMobil semakin memperkuat eksistensi perusahaan di industri energi nasional dan global.
Dalam upaya meningkatkan kompetensi tenaga kerja, Pertamina Drilling mengelola Indonesia Drilling Training Center (IDTC) serta menjalin kemitraan pelatihan dengan negara-negara seperti Tanzania, Namibia, dan TPTDC. Layanan perusahaan tidak hanya mencakup rig services, tetapi juga general services dengan dukungan teknologi canggih seperti directional drilling, gas monitoring, cementing unit, dan fracturing.
“Kami memiliki misi menjadi mitra strategis dalam mendukung transisi energi berkelanjutan dan mempercepat kemandirian energi nasional,” tambah Avep.
Perusahaan kini didukung oleh lebih dari 9.000 tenaga kerja dan infrastruktur logistik yang kuat, termasuk 60 lokasi rig lodging dan sejumlah fasilitas gudang yang tersebar di berbagai daerah.
Pertemuan Teknis K3LL dan Keteknikan ini menjadi forum penting dalam menyamakan persepsi antara regulator, pelaku usaha, dan tenaga teknis untuk memastikan pengelolaan proyek panas bumi yang aman, andal, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Sejumlah topik strategis turut dibahas, termasuk pengembangan Standar Nasional Indonesia (SNI) terbaru, skema sertifikasi profesi teknis, hingga strategi mitigasi risiko serta pencegahan kecelakaan kerja.
Pemerintah melalui Ditjen EBTKE menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam pembinaan teknis dan tata kelola energi panas bumi yang lebih baik, guna mendukung masa depan energi hijau di Indonesia.**